Jumat, 29 Maret 2024

Ada 344 Kasus Aktif Corona di Kudus, Warga Kembali Diingatkan Prokes

Anggara Jiwandhana
Rabu, 9 Desember 2020 09:30:19
Sejumlah guru SMP 3 Jekulo tengah menjalani swab test. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)
MURIANEWS, Kudus – Pasien isolasi mandiri Covid-19 di Kabupaten Kudus kini tembus sebanyak 218 pasien. Sementara pasien Covid-19 yang kini dirawat di rumah sakit bertambah menjadi 126 pasien. Sehingga total kasus aktif menjadi 344 pasien Penambahan tersebut terjadi karena Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kudus kembali mencatat adanya penambahan kasus besar-besaran pada Selasa (9/12/2020) malam. Yakni sebanyak 44 kasus baru dari dalam wilayah. Satgas Penanganan Covid-19 Kudus dokter Andini Aridewi memaparkan, penambahan kasus corona di Kabupaten Kudus kini tengah mengalami peningkatan usai beberapa libur panjang. Penambahan pasien kali ini juga terjadi merata di hampir semua kecamatan di Kudus. Dengan penambahan paling banyak terjadi di Kecamatan Gebog dengan sepuluh kasus. Disusul Kecamatan Kota sembilan kasus, dan masing-masing tujuh kasus di Bae dan Kaliwungu. “Sementara yang nihil penambahan kali ini dari Kecamatan Mejobo,” ucap Andini Rabu (9/12/2020) pagi. Walau demikian, penambahan pasien sembuh juga lumayan banyak. Yakni sebanyak 23 kasus pasien yang telah dinyatakan sembuh. Persebarannya, juga hampir merata. “Namun tidak menjadi alasan untuk mengendurkan protokol kesehatan,” katanya. Pihaknya pun terus mengingatkan masyarakat Kudus untuk terus menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Dengan begitu, penularan corona bisa dicegah semaksimal mungkin. “Kuncinya ada di 3M, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan,” sambung Andini. Andini pun menyarankan masyarakat di Kota Kretek yang ingin beraktivitas di luar rumah untuk menggunakan masker kain tiga lapis. Masker tersebut, dianggap cukup efektif untuk mencegah adanya airbond virus corona di lingkungan sekitar. “Untuk yang beraktifitas di luar rumah memang sebaiknya tiga lapis, tidak perlu masker medis, masker kain tiga lapis sudah cukup,” kata dia. Selain itu, pihaknya juga berharap masyarakat lebih sadar akan etika batuk atau bersin. Mereka, juga diminta untuk mengenakan masker medi s ketika tengah mengalami flu dan batuk tersebut. “Khusus untuk medis memang digunakan untuk orang yang bergejala atau semua tenaga kesehatan,” jelas dia.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar