Jumat, 29 Maret 2024

Bupati Minta Pemerintah Desa di Jepara Maksimalkan Satgas Jogo Tonggo

Budi Santoso
Kamis, 3 Desember 2020 16:42:02
Bupati Jepara Dian Kristiandi (tengah) saat berdiskusi dengan warga di Bangsri. (MURIANEWS/Budi Erje)
MURIANEWS, Jepara - Menyikapi upaya perkembangan penanganan Covid-19 di Jepara yang menunjukan kearah situasi kurang baik, Pemkab Jepara kembali mendorong peran Pemerintah Desa dan Satgas Jogo Tonggo. Pemkab Jepara meminta agar peran mereka bisa meningkatkan porsi dalam ikut melakukan upaya penanganan Covid-19. Bupati Jepara Dian Kristiandi menyampaikan kembali mengenai hal ini di dalam beberapa kesempatan. Pihaknya bahkan meminta agar pemerintah desa bisa mendorong kiprah Jogo Tonggo yang sudah terbentuk di masing-masing RW bisa secara penuh melakukan perannya. Dian menyebut, semangat anggota Satgas Jogo Tonggo harus kembali dipompa sehingga tidak kendur dalam melaksanaakan tugas. Hal ini terutama di dalam proses memberikan sosialisasi dan edukasi mengenai penerapan protokol kesehatan. Jogo Tonggo harus bisa mengingatkan dan meyakinkan masyarakat, bahwa Covod-19 masih belum berakhir. ”Salah satu cara yang bisa dilakukan oleh masyarakat dalam membantu penanganan Covid-19 adalah dengan melaksanakan penerapan protokol kesehatan. Caranya adalah dengan selalu melalukan 3M, memakai masker untuk melindungi diri dan orang lain, mencuci tangan, dan menjaga jarak, itu saja,” katanya, Kamis (3/12/2020). Ia menegaskan, penerapan protokol kesehatan yang diharapkan bisa dilakukan oleh masyarakat, kelihatanya memang sederhana. Namun, dalam kenyataanya masyarakat tidak segampang itu mau dan secara sadar melakukan perubahan perilaku. ”Dalam hal inilah, peran Jogo Tonggo diharapkan bisa secara nyata muncul di seluruh pelosok Jepara. Jogo Tonggo harus bisa mengontrol dan ikut membangkitkan kesadaran untuk perilaku penerapan protokol kesehatan,” tegasnya. Ia juga meminta kepada para Petinggi Desa selaku Ketua Satgas Covid-19 di tingkat desa, untuk mulai benar-benar bersikap tegas. Misalnya, untuk tidak memberikan ijin kegiatan kemasyarakatan, jika memang masyarakatnya masih abai terhadap protokol kesehatan. Petinggi Desa harus bisa mempertimbangkan hal ini, dan harus mampu memahami situasi dan kondisi masyarakatnya dalam kerangka penanganan covid 19. ”Filosofinya adalah gas dan rem, dua hal ini  harus dilakukan dengan berimbang dan tepat. Kadang-kadang kita harus lakukan ‘gas’ agar ekonomi tetap berjalan. Namun, juga harus tau pasti kapan ‘rem’ harus dilakukan, agar tidak kebablasan,” tambahnya. Sementara itu, Petinggi Desa Bangsri, Sunaryo secara terpisah menyatakan, di desanya saat ini sudah ada 89 kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Rinciannya, saat ini masih ada empat orang dirawat, 11 orang melakukan isolasi mandiri, 68 orang sudah dinyatakan sembuh, dan enam orang meninggal dunia. Pihaknya mengakui, masalah penerapan protokol kesehatan menjadi salah satu hal yang harus mendapatkan perhatian. ”Harus kami akui, sekarang ini masyarakat banyak yang abai terhadap protokol kesehatan. Padahal hampir setiap hari ada yang terkonfirmasi positif Covid 19. Kami tentu saja masih akan terus melakukan upaya seperti yang diinstruksikan pemerintah,” tambahnya.   Reporter: Budi Erje Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar