Jumat, 29 Maret 2024

Perempuan di Kudus Ini Beli Labu dari Petani Terdampak Pandemi dan Diolah Jadi Tepung

Vega Ma'arijil Ula
Kamis, 3 Desember 2020 17:00:39
Nurhayati menunjukkan tepung labu miliknya saat ditemui di kediamannya, Rabu (02/12/2020). (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)
MURIANEWS, Kudus – Nurhayati, perempuan yang tinggal di Desa Bulung Cangkring RT III, RW III, Kecamatan Jekulo, Kudus memanfaatkan komoditas lokal labu untuk dijadikan tepung. Langkah itu diambil karena dia melihat banyak petani labu di daerahnya yang terdampak pandemi. "Tepatnya April lalu jalan-jalan sama suami. Saya lihat banyak petani labu yang terdampak pandemi. Saya terus mikir apa yang bisa saya lakukan untuk masyarakat di sekitar sini. Akhirnya pilih labu," ujar dia. Lebih lanjut, awalnya dalam memproduksi berbagai olahan untuk produk yang diberi nama Elbina, dia menggunakan tepung yang bukan berbahan dasar labu. Namun, rasa simpati membuatnya beralih menggunakan tepung berbahan dasar labu untuk olahan brownies dan tiwul yang diproduksinya. "Untuk tepung awalnya saya masih ambil dari luar Kudus. Terus saya mikir kenapa kok enggak buat sendiri saja. Akhirnya saya pakai labu," ujarnya. Menurutnya, dengan membuat tepung berbahan dasar labu, dia bisa membantu perekonomian petani. "Dari 1,5 Kilogram labu segar itu hanya bisa menjadi 110 gram tepung. Jadi semakin banyak saya membutuhkan tepung, semakin banyak saya mengambil labu dari petani. Dan semakin banyak saya ambil labu dari petani bisa membantu petani di saat pandemi seperti ini," terangnya. Selain digunakan untuk membuat brownies dan tiwul, Nurhayati juga menjual tepung labu tersebut. Untuk kemasan harga 1/2 kilogram dijual seharga Rp 35 ribu. Sedangkan untuk kemasan 1 kilogram dijual dengan harga Rp 60 ribu. Lebih lanjut, menurut dia tepung labu produksinya hanya bisa digunakan untuk membuat kue. "Tepung labu hanya untuk membuat kue. Kalau dipakai untuk selain membuat kue tidak bisa," imbuhnya. Nurhayati berharap semakin banyak tepung labu yang dipasarkan sehingga dapat lebih banyak membeli labu dari petani. Sementara itu, pendamping UKM Dinas Tenaga Kerja Perindustrian Koperasi UKM Kabupaten Kudus Siti Makhmudah mengapresiasi apa yang dilakukan Nurhayati. "Tentunya sangat baik dan harapan saya produk labu bisa terus dikembangkan sehingga bisa mengangkat UKM di Kudus," imbuhnya.   Reporter: Vega Ma'arijil Ula Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar