Kamis, 28 Maret 2024

Konservasi Alam Lereng Muria Dilanjut, 67 Ribu Bibit Disebar di Tiga Desa

Anggara Jiwandhana
Jumat, 27 November 2020 19:28:02
Penghijauan di kawasan lereng Muria (MURIANEWS/Istimewa)
MURIANEWS, Kudus – Konservasi alam di kawasan lereng Gunung Muria yang diprakarsai oleh Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) kembali dilakukan, Jumat (27/11/2020). Total, ada sebanyak 67 tribu bibit pohon yang ditanam dalam kesempatan tersebut. Para petani di sekitar kawasan lereng Muria pun diajak serta menanam bibit pohon di sejumlah titik. Yakni di Desa Rahtawu ditanam sebanyak 1.500 bibit pohon, Desa Kambangan ditanam sebanyak 3.950 bibit pohon, dan Desa Ternadi ditanam sebanyak 1.988 bibit pohon. Vice President Director Djarum Foundation FX Supanji mengatakan, selain untuk melestarikan alam Muria, penanaman juga dilakukan dalam rangka menyambut Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) yang diperingati pada Sabtu 28 November 2020 besok. “Penanaman 67 ribu bibit pohon jadi upaya dari Djarum Foundation dalam melestarikan keseimbangan lingkungan dari potensi kerusakan dan juga bencana alam,” katanya Jumat sore. Adapun pohon yang ditanam terdiri dari berbagai jenis pohon buah-buahan antara lain pohon mangga, alpukat, jambu air, jeruk pamelo, manggis, jengkol, dan petai. Tak hanya itu, Djarum Foundation juga memberikan sebanyak 60.000 bibit pohon kopi kepada para petani. “Sehingga secara keseluruhan terdapat sebanyak 67.438 bibit pohon yang di tanam dalam kegiatan konservasi di Lereng Gunung Muria kali ini,” sambungnya. Sementara itu, Kepala Desa Rahtawu Rasmadi Didik Aryadi mewakili para petani menyampaikan apresiasi atas upaya menghijaukan kawasan Lereng Muria. Menurutnya gerakan penghijauan perlu terus dilakukan sebagai antisipasi bencana alam yang rawan terjadi, yakni tanah longsor. Ia berharap penanaman di Lereng Muria ini akan turut memberikan edukasi khususnya kepada generasi muda untuk ikut menyayangi bumi. “Dan bukan justru memicu tindakan-tindakan yang menimbulkan kerusakan alam,” tandasnya.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar