Kamis, 28 Maret 2024

Hingga November Ada 105 Penderita HIV/AIDS di Kudus, Kebanyakan Tertular di Luar Kota

Vega Ma'arijil Ula
Rabu, 25 November 2020 14:55:41
Pengelola Program HIV/AIDS DKK Kudus Ruwisno menunjukkan ciri-ciri pengidap HIV/AIDS. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)
MURIANEWS, Kudus - Sebanyak 105 orang di Kudus terjangkit HIV/AIDS. Mobilitas masyarakat Kudus yang dinamis ke luar Kota menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya virus HIV/AIDS. Bahkan, menurut pengelola program HIV/AIDS Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus Ruwisno, angka pengidap penyakit selalu meningkat setiap tahunnya. Jika berkaca pada 2019, ada 154 orang di Kudus yang terjangkit HIV/AIDS. Untuk luar wilayah totalnya ada 41 orang terdiri dari 28 laki-laki dan 13 perempuan. Sedangkan di dalam wilayah di 2019 ada 113 orang. Terdiri dari 68 laki-laki dan 45 perempuan. Di tahun 2020 ini, sampai pertengahan November sudah ada 105 orang yang terjangkit HIV/AIDS. Mereka tersebar merata di sembilan kecamatan di Kabupaten Kudus. Jumlah tersebut diprediksi masih bisa naik hingga Desember 2020 ini. Ruwisno mengatakan faktor penyebab terjangkit HIV/AIDS lantaran sering berganti-ganti pasangan. "Faktornya ya karena berganti-ganti pasangan. Biasanya masyarakat Kudus itu tertularnya justru di luar kota. Karena mobilitas ke luar kota yang tinggi itu dan banyak ’jajan’, terus datang ke Kudus menularkan HIV/AIDS. Biasanya yang paling banyak kena ya laki-laki," katanya, Rabu (25/11/2020). Lebih lanjut, Ruwisno membeberkan ciri-ciri terjangkit HIV/AIDS. Meliputi badan yang semakin kurus, terdapat jamur di lidah, terdapat jamur di mulut, dan memiliki riwayat penyakit kelamin seperti sifilis. Menurut Ruwisno, pengidap HIV/AIDS tidak dapat sembuh. Namun, dampaknya dapat diminimalisir dengan mengonsumsi obat. Salah satunya dengan obat antiretroviral (ARV). Jika rutin mengonsumsi obat, pengidap HIV/AIDS masih memiliki harapan hidup sampai usia 64 tahun. Selain itu, voluntary counselling and testing (VCT) atau konseling dan tes HIV secara sukarela (KTS) bisa dimanfaatkan masyarakat. "Untuk kontrol VCT atau istilahnya kontrol itu juga bisa dilakukan di puskesmas. Tapi kalau dari situ diketahui positif HIV/AIDS akan langsung dirujuk di rumah sakit," terang dia. Di Kudus ada dua rumah sakit yang menangani pasien HIV/AIDS. Yakni RSUD Loekmono Hadi dan Rumah Sakit Islam Sunan Kudus.   Reporter: Vega Ma'arijil Ula Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar