Jumat, 29 Maret 2024

Dari Pelihara dan Breeding Kucing, Pria di Kudus ini Hasilkan Cuan Menggiurkan

Yuda Auliya Rahman
Kamis, 19 November 2020 15:57:31
Zuli Mulyono menunjukkan indukan Persia Peaknose Restu Cattery. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)
MURIANEWS, Kudus – Dengan tingkahnya yang sangat lucu, kucing mampu memikat hati. Tak hanya sekadar itu, bagi orang-orang tertentu dari merawat kucing justru bisa menghasilkan cuan yang besar. Salah satunya yang dilakukan pria yang bertempat tinggal Desa Mijen, Kecamatan Kaliwungu, Kudus bernama Zuli Mulyono (41) ini. Baginya memelihara kucing bisa memberikan cuan tersendiri bagi dirinya. Sebab, kucing-kucing miliknya tak hanya dirawat, tapi juga dikembangbiakkan untuk kemudian dilepas adopsi dengan harga yang cukup tinggi. Diceritakannya, ia sendiri sudah sangat suka terhadap kucing semenjak kecil. Setelah menikah, pada tahun 2014 dirinya baru diperbolehkan oleh sang istri untuk memelihara kucing ras Persia. “Awalnya itu saya dulu pelihara Persia medium dulu adopsi dengan harga Rp 400 ribu. Lama kelamaan saya mulai breeding kucing, ini ada dua jenis yang saya bredding ras Persia Peaknose sama ras Persia Exotic. Sekarang sudah mempunyai indukan pejantan dua dan betina empat, kalau total sama kitten (anaknya) itu sekarang ada 11 ekor,” katanya, Kamis (19/11/2020). Pria yang bekerja sebagai staf Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus (DKK) itu menyebut, selain dimandikan, disisir dan dirawat secara rutin, kucing-kucing miliknya juga disiapkan Cat Room  (ruangan khusus kucing) ber-AC. Ruangan ini mempunyai ukuran 3 x 4 meter lengkap dengan mainan dan aksesoris kucing lain di dalamnya. “Saya juga bergabung dengan Komunitas Catlover Community (KCC), dan mendapatkan pengalaman. Ikut diklat cattery di Semarang tahun 2016, dan tahun 2018 alhamdulillah sudah mendapatkan izin sebagai cattery dari ICA (Indonesian Cat Association),” jelas pemilik Restu Cattery tersebut. Peranakan dari kucingnya (Kitten) sendiri, lanjut Zuli, setelah berusia tiga hinnga empat bulan ia melepas adopsi dengan harga mulai Rp 4 juta hingga Rp 5 juta untuk NonPedigree (tanpa sertifikat silsilah latar belakang ras kucing). Dan untuk yang pedigree di usia yang sama ia melepasnya dengan harga minimal Rp 15 juta (beserta microchip). “Tinggi rendahnya harga lepas adopsi tersebut tergantung kualitas kitten itu sendiri,” ungkapnya. Di masa pandemi, menurutnya banyak orang yang jenuh di rumah dan mencari kucing ras untuk dipelihara. Hal tersebut pun turut dirasakanya, bertambahnya orang yang ingin mengadopsi dan ia pun sering menolak karena keterbatasan stok kitten yang dimilikinya. “Permintaannya 100 persen meningkat. Tiap bulannya, saya menolak permintaan adopsi kucing sangat banyak mulai 12 sampai 20. Karena stok memang terbatas, asli dari breeding saya sendiri bukan ambil dari yang lain,” ujarnya. Ia menambahkan, kitten hasil bredingnya, tak hanya diadopsi oleh pengadopsi sekitaran Kudus. Bahkan banyak pengadopsi dari luar Jawa. “Paling jauh itu kirim lepas adopsi sampai Balikpapan dan Pontianak,” tandasnya.   Reporter: Yuda Auliya Rahman Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar