Kamis, 28 Maret 2024

Hanya Demi Ini Pelaku Tega Habisi Siswi Berseragam Pramuka saat Check In di Hotel Frieda Bandungan

Murianews
Rabu, 18 November 2020 09:24:59
Lokasi penemuan mayat ABG di dalam kamar hotel di Kabupaten Semarang, Senin (16/11/202). (Detik.com)
MURIANEWS, Semarang – Polisi akhirnya mengungkap motif pembunuhan siswi berseragam pramuka di Hotel Frieda, Bandungan, Kabupaten Semarang. Kepada petugas, pelaku pembunuhan berinisial D (19) mengaku tega menghabisi DF (17) karena kepincut untuk menguasai harta korban, yakni berupa motor Honda Beat dan handphone. “Sebelumnya, pelaku ini memang sudah punya niat menguasai motor korban. Mereka memang kenal dekat dan jalan bareng. Lalu, mereka check in di kamar hotel. Sampai di sana (hotel di Bandungan), Sabtu (14/11/2020) jam 08.00, jam 10.00 korban sudah dibunuh,” kata Kasatreskrim Polres Semarang, AKP Onkoseno G Sukahar seperti dikutip Solopos.com. Kasatreskrim mengatakan saat ditemukan tubuh korban terdapat sejumlah luka di kepala. Selain itu, korban juga mengalami pendarahan di bagian kepala dan mulut. “Hasil autopsi korban mengalami luka di bagian kepala dan leher. Korban dibunuh dengan cara dipukuli dan dicekik,” ujar Onkoseno. Seusai membunuh korban, pelaku langsung pulang ke Demak dengan mengendari motor korban. Sesampainya di Demak, pelaku pembunuhan langsung menjual motor dan handphone milik korban. Motor korban dijual dengan harga Rp 2 juta. Sementara, handphone korban dijual secara online dan laku Rp 125 ribu,” imbuh Onkoseno. Dari motor dan handphone itu, polisi pun menelusuri jejak pelaku pembunuhan. Polisi akhirnya berhasil menangkap pembeli motor dan handphone milik korban. “Pembeli motor dan handphone milik korban juga kita tangkap karena sebagai penadah,” tutur Onkoseno. Seusai menjual barang milik korban, pelaku pembunuhan melarikan diri ke Surabaya. Ia pergi ke Surabaya dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Vixion dan berhasil ditangkap Senin (16/11/2020) malam. “Pelaku aslinya Surabaya, tinggal di Demak dititipkan oleh keluarganya kepada seorang kenalan. Pelaku tidak sekolah. Dia kenal dengan korban karena pergaulan dan rumahnya berdekatan,” ungkap Onkoseno.   Penulis: Supriyadi Editor: Supriyadi Sumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar