Jumat, 29 Maret 2024

Potensi Kerumunan Dipetakan, Ganjar Sepakat Libur Panjang Akhir Tahun Ditunda

Ali Muntoha
Selasa, 17 November 2020 15:01:30
Gubernur dan Wagub Jateng Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen. (MURIANEWS/Istimewa)
MURIANEWS, Semarang - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI)  menyarankan libur panjang akhir tahun 24-31 Desember ditunda. Alasannya, libur panjang berpotensi membuat kasus Covid-19 kembali meledak, seperti usai libur panjang akhir Oktober lalu. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan sepakat dengan usulan itu. Bahkan, pihaknya akan melakukan pemetaan dan tak akan mengeluarkan izin kegiatan keramaian yang tak dibatasi jumlah pesertanya. "Setuju (Libur panjang ditunda)," kata Ganjar usai rapat penanganan Covid-19, Selasa (17/11/2020). Ia mengatakan, pihaknya juga berkoordinasi dengan Polda Jawa Tengah dalam, hal ini terkait izin yang dikeluarkan. Menurutnya, Polda memastikan suatu acara tidak akan diizinkan jika tidak ada pembatasan. "Kalau dari kepolisian, kalau tidak dibatasi tidak akan diizinkan. Jadi clear," ujarnya Ganjar mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan antisipasi terhadap berbagai kegiatan besar di akhir tahun. Mulai dari perayaan Natal dan pergantian tahun baru. "Kita menyiapkan skenario karena mau akhir tahun. Ada yang banyak merayakan kegiatan keagamaan seperti Maulid Nabi, Natal dan juga malam tahun baru. Seluruh kabupaten/kota kami minta untuk mendata dan melaporkan agenda kegiatan," terangnya. Menurutnya, dengan mendata dan melaporkan agenda kegiatan akan lebih mudah untuk mengantisipasi. Ganjar juga meminta program Jogo Tonggo untuk bisa diaktifkan secara optimal kembali. Hal itu lantaran tingginya kasus Covid-19 di klaster keluarga. "Jogo Tonggo kembali diaktifkan, kita minta bantuan PKK, Posyandu dan kades kita minta untuk berjalan," jelasnya. Sebagai informasi, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng Faqih menyarankan penundaan libur panjang Natal dan Tahun Baru pada 24 Desember-31 Desember, karena berpotensi mengulang rekor Covid-19 seperti terjadi usai libur panjang akhir Oktober lalu. Selain memicu mobilitas warga yang tinggi, ia menyebut liburan bisa membuat masyarakat abai pada protokol kesehatan memakai masker-mencuci tangan dan menjaga jarak.   Reporter: Ali Muntoha Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar