Kamis, 28 Maret 2024

Desa-Desa di Kudus Ini Punya Indeks Risiko Sanitasi Kategori Sangat Tinggi

Vega Ma'arijil Ula
Selasa, 17 November 2020 13:13:59
Kasi Kesehatan Lingkungan Kesehatan Kerja dan Olahraga DKK Kudus Yuni Saptorini menunjukkan data Indeks Risiko Sanitasi (IRS). (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)
MURIANEWS, Kudus - Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus mengelompokkan beberapa desa Lewat Indeks Risiko Sanitasi (IRS). Pengelompokan itu dibagi dalam kategori risiko sedang, tinggi dan risiko sangat tinggi. Pengelompokan ini dipaparkan dalam rapat diseminasi hasil studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment) yang digelar DKK Kudus di hotel @Hom Kudus, Selasa (17/11/2020). Penilaian risiko sanitasi lingkungan atau yang disebut EHRA merupakan studi yang bertujuan memahami kondisi fasilitas sanitasi dan perilaku yang berisiko terhadap kesehatan masyarakat. Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan Kesehatan Kerja dan Olahraga DKK Kudus Yuni Saptorini mengatakan, ada beberapa daerah dengan indeks risiko sangat tinggi, tinggi, dan sedang. ”Untuk kategori IRS sangat tinggi terjadi di Desa Banget, Desa Glagahwaru, Desa Gondoharum, Desa Kesambi, Desa Klaling, Desa Ngembalrejo, dan Desa Undaan Kidul,” katanya. Sedangkan untuk kategori risiko tinggi berada di Desa Cranggang, Desa Gamong, Desa Golantepus, Desa Jetis Kapuan, Desa Karangrowo, Desa Loram Wetan, Desa Megawon, dan Desa Pasuruan Kidul. Lalu ada Desa Pladen, Desa Puyoh, Desa Tenggeles, Desa Tanjungkarang, dan Desa Terangmas. Sedangkan untuk desa berisiko sedang terdiri dari Desa Bae, Desa Bakalan Krapyak, Desa Blimbing Kidul, Desa Bulung Kulon, Desa Bulung Cangkring, Desa Cendono, dan Desa Damaran. Yuni mengatakan, kategori IRS itu mengacu pada beberapa variabel. Mulai dari air minum, sampah, jamban, saluran pembuangan air limbah, perilaku masyarakat yang masih membakar sampah, dan masyarakat yang masih belum memiliki jamban. ”Dari indikator itu kami kelompok IRS nya," terang dia. Yuni berharap dengan adanya data IRS tersebut dapat memberikan data secara valid kepada pemerintah daerah sebagai rujukan perencanaan strategi sanitasi. "Harapannya dengan adanya data tersebut dapat memberikan data secara valid kepada Bappeda sebagai tim perencanaan Kabupaten Kudus untuk menyusun Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK)," pungkasnya.   Reporter: Vega Ma'arijil Ula Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar