Kamis, 28 Maret 2024

Bergaya Klasik, Dara Cantik di Kudus Ini Pilih Tunggangi Vespa 90CC

Yuda Auliya Rahman
Sabtu, 14 November 2020 19:19:55
Zuan Safrida bergaya di motor Vespa. (MURIANEWS/Dok Pribadi)
  MURIANEWS, Kudus - Vespa klasik selama ini identik dengan para kaum adam yang menyukai dan sering menungganginya. Sebab, bobotnya sedikit lebih berat dari motor-motor sekarang dan terkadang Vespa klasik juga kerap rewel saat digeber di jalanan. Namun, hal tersebut tak berlaku bagi Zuan Safridar (19) dara cantik asal Desa Melati Lor, Kecamatan Kota, Kudus. Ia mengaku menyukai Vespa sudah sejak duduk dibangku sekolah dasar (SD). Lantaran, sang ayah tercinta juga penghobi motor klasik seperti Vespa. "Tapi saat SMP itu baru bisa naik Vespa sendiri. Di rumah ada lima Vespa klasik," kata Joo sapaan akrabnya Sabtu (14/11/2020). Gadis cantik asal Kota Kretek itu belajar naik Vespa dari sang ayah. Dulu, di daerahnya hanya ayahnya lah yang memiliki Vespa, sehingga membuatnya tertantang untuk berani tampil beda dengan menunggangi Vespa klasik tersebut. "Kan jarang ya ada cewek naik Vespa klasik gitu, aku mikirnya dulu masa cewek gak bisa naik Vespa. Nah akhirnya aku minta tuh sama ayahku buat ngajari naik Vespa," ungkap anak pertama dari pasangan Choirul Muna Wazdi dan Kiswati itu. [caption id="attachment_200542" align="aligncenter" width="880"] Zuan Safrida (Joo) dan vespa-vespa kesayanganya. (MURIANEWS/Dok Pribadi)[/caption] Bak pepatah Jawa, Witing tresna jalaran soko kulina, yang sejak kecil diperkenalkan Vespa oleh sang ayah. Kini Vespa PTS 90cc selalu menemani Joo berkeliling Kota Kretek. Bahkan, di rutinitasnya untuk pergi ke kampus ia juga selalu memakai vespa kesayanganya. "Kalau ke kampus itu hampir selalu naik Vespa. Kan jarang tuh cewek yang pakai Vespa, aku mikirnya masa cewek gak bisa pakai vespa padahal asyik, dan kesanya klasik banget," kata mahasiwi semester tiga Program Studi Manajemen UMK itu. Tak jarang, Vespa PTS 90cc juga kerap kali menemaninya jalan-jalan  ke kota tetangga seperti Jepara, Pati, hingga Semarang. "Kalau touring jauh tidak sih, paling cuman Kudus dan sekitaran itu saja. Kalau jauh-jauh tidak boleh orang tua. Takutnya kalau ada apa-apa," ujarnya. Ia juga mengaku tak takut jika saat di jalan Vespa miliknya tersebut rewel dan bermasalah. Hal tersebut lantaran menurutnya para pengguna Vespa mempunyai solidaritas tinggi ketika di jalan. "Pasti banyak yang bantu kalau naik Vespa macet di jalan. Solidaritas penunggang Vespa itu bagus, saling membantu. Jadi tidak takut misal ada mesinya rewel," jelasnya. Meski saat ini sudah ada vespa matik keluaran terbaru, dara kelahiran 18 September 2001 itu mengaku lebih suka mengendarai Vespa PTS 90cc keluaran tahun 1978, sebab terkesan lebih unik dan asyik. "Lebih suka sama yang klasik saja, lebih berkesan dan beda dari yang lain," tandasnya.     Reporter: Yuda Auliya Rahman Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar