Jumat, 29 Maret 2024

Mukhlis, 13 Tahun Jadi Juru Makam Pahlawan Giri Dharma Jepara

Budi Santoso
Rabu, 11 November 2020 13:35:56
Mukhlis (41) juru kunci Makam Pahlawan Jepara saat membersihkan area makam dari rumput liar. (MURIANEWS/Budi Erje)
MURIANEWS, Jepara - Hari Pahlawan, merupakan salah satu hari sakral yang selalu diperingati oleh bangsa Indonesia. Moment ini selalu menjadi saat bagi semua bagian dari bangsa Indonesia mengingat kembali para pahlawan bangsanya. Di Kabupaten Jepara, biasanya peringatan Hari Pahlawan, tersentral di Taman Makam Pahlawan (TMP) Giri Darma. Taman Makam Pahlawan ini menjadi peristirahatan terakhir bagi pahlawan-pahlawan lokal Jepara. Tentang TMP Giri Darma Jepara, maka ada satu sosok yang tidak bisa dipisahkan dalam 13 tahun terakhir. Sosok tersebut melekat pada diri Mukhlis (41), seorang pegawai yang menjalani tugas sebagai juru makam. Sejak 2007, Mukhlis menjadi orang yang paling setia, mengurus langsung keberadaan TMP satu-satunya di Kabupaten Jepara ini. Untuk menjaga kompleks TMP tetap bersih dan terawat, Mukhlis biasa bekerja di tempat sunyi tersebut mukai dari Senin-Jumat setiap pekannya. Tugasnya akan menjadi semakin meningkat pada hari-hari menjelang peringatan Hari Pahlawan. Setiap sudut TMP harus dipastikannya sudah dalam kondisi bersih dan terawat, mengingat para pejabat di pemerintahan Jepara akan datang mengunjungi TMP ini. “Biasanya untuk momentum Hari Pahlawan, saya akan dibantu oleh teman-teman lain dari kantor. Namun di hari-hari biasa saya sendiri yang mendapatkan tugas untuk menjaga dan merawat kawasan TMP Gir Darma ini,” ujar Mukhlis, Rabu (11/11/2020). Pekerjaan mengurus TMP Giri Darma dilakukannya dengan senang hati sejak 2007 lampau. Secara khusus menurutnya tidak ada yang berat dirasakan. Namun diakuinya, pada musim hujan pekerjaannya menjadi ekstra. Sebab, pada musim rumput penghujan seperti saat ini, rumput-rumput liar tumbuh dengan subur dan perlu tenaga ekstra untuk sering-sering membersihkannya. Meski harus dilaksanakannya sendirian, Mukhlis mengaku ikhlas dan sangat menikmatinya. Menurutnya, para pahlawan yang dimakamkan di kompleks TMP Giri Darma ini memang layak mendapatkan penghormatan. Karena itu, dirinya tidak pernah merasa keberatan jikalau harus merawat makam-makam mereka. Kalau bukan karena perjuangan mereka, maka dirinya merasa belum tentu bisa mendapatkan kehidupan seperti saat ini. “Senang dan iklas saja saya melaksanakan tugas disini. Para pahlawan kan harus dihargai dan mendapatkan penghormatan. Saya mungkin hanya bisa melakukan itu dengan cara merawat dan menjaga makam mereka saja,” ujarnya. TMP Giri Dharma sendiri berada di sebelah utara Alun-alun I Jepara. Persisnya, berada satu kompleks dengan situs budaya Fort Japara XVI (Bekas Benteng Peninggalan Belanda) dan Pemakaman Umum Lodji Gunung. Meski area ini merupakan kompleks pemakaman, namun sejak Fort Japara direvitalitasi, pemakaman ini merupakan salah satu tempat bersejarah yang sering dikunjungi orang. Karena itu, kawasan ini harus selalu terjaga keindahan dan kebersihannya. Untuk TMP Giri Dharma sendiri, memiliki dua bagian yang bebeda. Bagian depan atau dinamakan kawasan lapangan memiliki luasan 1.140 meter persegi. Bagian ini memanjang mulai dari gapura sampai dengan tugu TMP Giri Dharma. Sementara bagian belakang atau kawasan makam yang digunakan untuk peristirahatan terakhir para pahlawan memiliki seluas sekitar 630 meter persegi. Di TMP Giri Darma tercatat ada 28 pusara para kusuma bangsa. Di antaranya adalah makam Sarpon (prajurit TNI kesatuan BN II Res. 281) yang wafat pada 12 September 1947. Kemudian Surawi (Kopral TNI kesatuan BN. 281), yang wafat pada 7 November 1947. Lalu ada juga makam Sersan Mayor (purnawirawan) Arief Ma’soem Riswijayanto (dari kesatuan TNI NPV 19808) yang wafat pada 7 Maret 2013.   Reporter: Budi Erje Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar