Kamis, 28 Maret 2024

Kena Dampak Pandemi, 50 Persen UMKM di Jateng Terkendala Pemasaran

Budi Santoso
Selasa, 10 November 2020 15:56:27
Gubernur Ganjar Pranowo meninjau pelaku UKM di Jateng. (MURIANEWS/Istimewa)
MURIANEWS, Jepara - Pandemi Covid-19 yang berlangsung kurang lebih delapan bulan terakhir memberi dampak signifikan terhadap pelaku UMKM di Jawa Tengah. Dari ribuan pelaku UMKM, 50 persen di antaranya terkendala pemasaran, sedangkan 25 persen lainnya terkendala produksi. Sementara sisanya sebanyak 25 persen lagi mengalami kendala produksi, dan bahan baku. Akibatnya, banyak pelaku UMKM yang gulung tikar dan merugi. Hal ini terungkap dalam Rapat Daring Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah ( (TPAKD) se-Jawa Tengah terkait pemulihan ekonomi saat pandemi Covid-19. Kegiatan dilaksanakan Selasa (10/11/2020) dan salah satunya diakses secara online di Ruang Kerja Bupati Jepara. Seluruh perwakilan Kabupaten/kota se-Jateng ikut dalam rapat ini. Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional III Jateng dan DIY Aman Santosa, dalam kesempatan tersebut mengatakan sepanjang tahun 2020 pihaknya fokus untuk melakukan percepatan pemulihan ekonomi masyarakat. ”Dari data yang diterima saat ini memang seperti itu. Sekitar 50 persen UMKM di Jateng dan DIY terkendala pemasaran, 25 persen terkendala pembiayaan, sisanya sebanyak 25 persen mengalami kendala produksi, dan bahan baku,” katanya. ”Karena itu, kami menyiapkan beberapa program yang bisa ditangkap oleh kabupaten atau kota masing-masing,” tambahnya dalam rapat tersebut. Ia menyebutkan, program-program tersebut antara lain, program satu rekening satu pelajar (Kejar), businerss maching atau fasilitasi pembayaran LJK kepada UMKM (UMKM Bangkit), sistem informasi akses keuangan daerah terintegrasi (Srikandi), dan kredit pembiayaan murah melawan rentenir (Mitra 25 dan KMB). ”Situasi yang terjadi gambarannya seperti itu. Pancemi covid telah memberi dampak pada UMKM kita. Namun, sebetulnya banyak sekali sumber daya ekonomi dan kelembagaan, jika dikoordiasikan bisa membangkitkan ekonomi di Jateng,” terangnya. Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana Harian (Plh) Sekda Provinsi Jawa Tengah Prasetyo Ariwibowo berharap peran TPKAD saat pandemi ini, bisa diarahkan untuk mendorong UMKM bisa mendapatkan modal dan pembiayaan. Mereka diharapkan bisa dijadikan sebagai penopang kebangkitan perekonomian ekonomi di Jawa Tengah. ”Situasinya memang kita rasakan setelah adanya pandemi Covid-19 ini. Tentunya kita ingin agar UMKM bisa didorong menjadi penopang kebangkitan ekonomi di Jateng,” tandasnya.   Reporter: Budi Erje Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar