Kamis, 28 Maret 2024

Viral Pentas Dangdut di Sumosari Abaikan Prokes, Satpol PP Jepara Minta Keterangan Satgas Kecamatan dan Desa

Budi Santoso
Senin, 9 November 2020 11:53:10
Ratusan warga berjoget tanpa mengindahkan protokol kesehatan saat pentas dangdut di Sumosari Jepara. (MURIANEWS/Budi Erje)
MURIANEWS, Jepara - Sebuah pentas musik dangdut dalam rangka hajatan seorang warga di Desa Sumosari, Batealit, Jepara mendadak viral di media sosial. Itu terjadi setelah pentas dangdut berlangsung di luar kontrol dan mengabaikan protokol kesehatan (prokes) Covid-19. Ratusan orang bahkan berjoget dan berdesakan tanpa mengenakan masker dan ketentuan jaga jarak yang sudah diatur dalam perbup pembatasan kegiatan masyarakat (PKM). Kejadian ini berlangsung pada Minggu (8/11/2020) siang dan langsung menyedot perhatian netizen setelah beredar di media sosial. Kepala Satpol PP Jepara Abdul Syukur saat dikonfirmasi membenarkan hal ini. Ia pun menyayangkan pertujukan tersebut. Apalagi, pentas dengan kerumunan massa seperti itu jelas tidak akan mendapatkan rekomendasi dari Satgas Penanganan Covid-19 di Jepara. ”Dalam Perbup PKM Jepara sudah disebutkan bagaimana syarat dan batasan-batasan yang harus dilaksanakan untuk kegiatan seperti itu. Namun dari foto-foto yang beredar di media sosial, jelas batasan-batasan yang ditetapkan sudah diabaikan,” katanya. Pihaknya menyatakan, begitu mendapat informasi tersebut, ia pun langsung melakukan koordinasi dengan jajaran Satgas Covid-19 di tingkat Kecamatan Batealit dan Satgas Desa yang bersangkutan. Pihaknya juga sudah meminta informasi mengenai siapa warga yang memiliki hajat dan bagaimana kronologi hingga akhirnya kejadian tersebut terjadi.
 
View this post on Instagram
 

A post shared by MURIANEWS (@murianewscom) on

”Kami sudah melakukan koordinasi dengan pihak yang ada di Kecamatan dan desa. Kami kira masalah ini tetap harus dilakukan pembinaan. Kami menyanyangkan jika akhirnya hal ini terjadi,” ujar Abdul Syukur, Senin (9/11/2020). Abdul Syukur berharap semua pihak bisa bersama-sama untuk bersabar dalam menghadapi pandemi yang masih terjadi. Semua warga Jepara diminta untuk bisa mengendalikan diri terkait pandemi. ”Kelonggaran-kelonggaran yang sudah diberikan Pemkab Jepara, harus bisa dimanfaatkan dengan bijaksana dan tetap menempatkan masalah protokol kesehatan sebagai instrumen paling penting dalam pelaksanaan semua kegiatan,” tegasnya. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Jepara,  Moh Ali, menyatakan kejadian seperti ini harus mendapatkan perhatian dari semua pihak. Saat ini Kabupaten Jepara masih terus berjuang untuk bisa secara bertahap mencapai situasi yang lebih baik. Saat ini Jepara berada di zona oranye dengan resiko sedang untuk penularan Covid-19. Untuk tahap selanjutnya, Jepara masih berusaha keras untuk bisa mencapai mencapai zona kuning. ”Untuk bisa mencapai zona kuning, maka dibutuhkan peran serta dari semua masyarakat untuk bisa terus menerapkan protokol kesehatan,” ungkapnya. ”Terkait kasus ini jelas kami sayangkan. Apalagi di Batealit sampai saat ini masih termasuk sebagai wilayah dengan tingkat penyebaran Covid-19 cukup tinggi. Sesuai data yang ada, di Batealit saat ini sudag ada 127 kasus terkonfirmasi positif covid. Sebanyak 8 orang sudah meinggal, dan hingga saat ini masih ada 15 orang yang harus menjalani isolasi,” tambah Moh Ali. https://youtu.be/_qHxb1D4g6k Reporter: Budi Erje Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar