Jumat, 29 Maret 2024

Merapi Siaga, Ganjar Pastikan Tempat Pengungsian Terapkan Protokol Kesehatan

Ali Muntoha
Jumat, 6 November 2020 14:54:53
Ganjar Pranowo memantau persiapan di Desa Balerante, Klaten yang paling dekat Merapi. (MURIANEWS/Istimewa)
MURIANEWS, Klaten - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menginformasikan bahwa status aktivitas Gunung Merapi naik menjadi level III atau Siaga. Kenaikan status tersebut tertanggal mulai Kamis (5/11/2020) pukul 12.00 WIB. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun langsung memantau persiapan desa paling dekat dengan merapi. Jumat (6/11/2020) Ganjar mengunjungi Dukuh Sambungrejo Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten. Lokasi desa ini  hanya berjarak tiga kilometer dari Merapi. Didampingi Plt Bupati Klaten, Sujarwanto, Ganjar berkeliling memantau tempat pengungsian, posko pemantauan Merapi di Balerante dan ke rumah-rumah warga. Setiap bertemu warga, Ganjar mengingatkan agar selalu waspada dan mengikuti anjuran pemerintah. Ganjar menerangkan, dari keterangan Badan Geologi, kondisi Merapi masih siaga. Namun diprediksi, jika terjadi erupsi maka tidak sebesar seperti tahun 2010 lalu. "Sudah ada skenarionya, baik secara geologis maupun vulkanologis mana-mana daerah yang masuk bahaya. Saat ini saya berada di desa terakhir, rumah terakhir dan tertinggi di Klaten yang jaraknya hanya tiga kilometer. Ini termasuk daerah bahaya, karena jarak amannya lima kilometer," kata Ganjar. [caption id="attachment_199833" align="aligncenter" width="880"] Ganjar memeriksa lokasi yang disiapkan untuk pengungsian di Desa Balerante. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption] Meski begitu, relawan, perangkat desa, BPBD dan TNI/Polri semuanya siap. Warga juga siap dievakuasi apabila terjadi peningkatan status. Selain evakuasi warga, tim lanjut Ganjar juga siap melakukan evakuasi pada binatang ternak milik warga. Berbagai persiapan termasuk moda transportasi sudah standby. Ganjar memastikan jika tempat pengungsian akan menerapkan protokol kesehatan. Itu dilakukan agar pengungsian tidak menjadi klaster penyebaran corona.
 
View this post on Instagram
 

A post shared by MURIANEWS (@murianewscom) on

"Pengungsian sudah kami siapkan, tapi belum dipakai karena masih mengikuti perkembangannya. Intinya kami sudah siapkan. Saya minta karena masih kondisi pandemi, tempat pengungsian ditata dengan protokol kesehatan,” ujarnya. Untuk tempat pengungsian, di Desa Balerante ini Ganjar melihat persiapan sudah matang. Gedung kecamatan dan sekolah telah disiapkan untuk menampung pengungsi jika terjadi hal yang tidak diinginkan. Ia menyebut, jalur evakuasi juga aman dan jalannya bagus. Ganjar juga meminta aktivitas penambangan dihentikan dulu sampai kondisi aman. ”Biar jalur evakuasi bisa digunakan sewaktu-waktu," terangnya. Sementara itu, salah satu warga Dukuh Sambungrejo, Suwono (66), mengatakan siap mengungsi jika status Merapi meningkat. Sejak tinggal di tempat itu, Suwono sudah berkali-kali mengungsi karena erupsi. https://youtu.be/t_ZDsLusrvI Reporter: Ali Muntoha Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar