Jumat, 29 Maret 2024

Lulusan Teknik Undip di Kudus Ini Pilih Buka Kuliner dengan Besek dan Sendok Kayu, Ini Sebabnya

Vega Ma'arijil Ula
Jumat, 30 Oktober 2020 16:05:01
Faesal Adam menunjukkan wadah yang terbuat dari besek sebagai tempat kuliner yang dijualnya. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)
MURIANEWS, Kudus - Usaha kuliner menjadi pilihan Faesal Adam. Namun, lulusan Teknik Industri Universitas Diponegoro (Undip) itu tidak asal berjualan kuliner. Dia memilih menggunakan besek dan sendok kayu. Hal itu dilakukan lantaran kepeduliannya terhadap lingkungan guna mengurangi penggunaan plastik. "Kalau take away pakai besek. Kalau take in pakai piring bambu. Untuk sendoknya kami pakai sendok bambu. Terus tempat sausnya pakai daun pisang,"jelasnya kepada MURIANEWS, Jumat (30/10/2020). Awal pertama kali membuka usaha kuliner, Faesal Adam dan istrinya masih menggunakan lunch box kertas. Pria kelahiran Kudus, 7 Juni 1993 itu bahkan sempat debat dengan istri perihal wadah yang akan digunakan. "Lunch box itu sebenarnya walaupun kertas tapi masih ada lapisan plastiknya. Sempat ribut dengan istri. Karena saya pilih pakai besek. Tapi akhirnya bisa diterima dan justru malah sampai sekarang jadi daya tarik kuliner kami," ujarnya. Alasan memilih wadah makanan yang ramah lingkungan, karena dia tidak ingin menambah sampah plastik di Kota Kretek. Bahkan, dia sampai rela membuat besek berukuran 13x13 sentimeter secara pribadi dengan mempekerjakan lima orang di rumahnya. "Besek ini buat sendiri. Bukan beli. Soalnya kalau beli enggak ada yang ukuran kecil seperti ini. Kebanyakan ukurannya besar-besar," ujar dia. Dia juga tidak memungkiri pengeluarannya jauh lebih besar ketika memilih menggunakan besek dan sendok kayu. Menurut dia harga satu besek mencapai Rp 1.500. Lebih mahal Rp 500 ketimbang menggunakan kotak yang terbuat dari kertas. Pun dengan harga sendok kayu senilai Rp 500 yang lebih mahal jika dibandingkan dengan sendok plastik yang satunya seharga Rp 100. Pemuda yang berdomisili di Desa Ngembalrejo, Kudus itu saat ini berjualan di Nongky-Nongky Food Court yang berada di Desa Megawon, Kecamatan Jati, Kudus. Kedai miliknya diberi nama "Makan Bamboo". Dia membuka kedainya setiap Selasa sampai Minggu mulai pukul 10.00 WIB sampai 21.00 WIB. Menu yang disajikan beragam. Mulai dari ayam pedas manis, ayam sambal matah, ayam bumbu rujak, ayam bumbu acar, tahu bledek, tahu cabe garam, tahu walik cocol, mendoan cocol, ketan susu aneka toping, dan beberapa menu lainnya. Ke depannya dia akan terus menggunakan besek sebagai wadah beragam menunya. Dia berharap secuil usahanya itu bisa membantu lingkungan di sekitarnya. "Harapannya bisa mengurangi sampah. Bisa mengurangi penumpukan di TPA juga. Dan tentunya bisa menghidupkan kebiasaan-kebiasaan baru," harapannya.   Reporter: Vega Ma'arijil Ula Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar