48 Kaligrafer Cilik Unjuk Bakat di Ajang Gores Kaligrafi Menara Kudus
MURIANEWS, Kudus – Ajang Gores Kaligrafi digelar Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK) di area Masjid Menara Kudus, Selasa (27/10/2020) pagi. Tercatat, ada sebanyak 48 kaligrafer cilik yang mengikuti kegiatan tersebut.
Sepanjang pengamatan, mereka tampak asyik dengan goresan kaligrafi yang dikerjakannya. Ada yang menggunakan cat akrilik sebagai pengeskpresian seninya. Ada pula yang menggunakan krayon ataupun spidol warna-warni.
Lu’luul Laila Rahmadania, salah satu peserta dari SMPN 3 Kudus mengaku senang dengan kegiatan ini. Selain bisa mengasah kemampuan kaligrafinya, dia juga bisa menghilangkan jenuh akibat sekolah daring yang diikutinya.
“Rasanya senang, bisa ketemu teman-teman yang suka kaligrafi juga,” kata dia sembari menggoreskan cat akrilik di kertas.
Laila sendiri, sudah menggemari kaligrafi sejak kelas empat sekolah dasar. Walau demikian, ia belum ingin menjadi seorang kaligrafer profesional. Untuk saat ini, dia hanya ingin sekadar menyalurkan hobinya saja.
“Untuk saat ini hanya hobi saja, belum tahu nanti,” katanya.
Senada, Silfan Faiq salah satu siswa dari MTs Qudsiyyah juga mengaku menyukai kaligrafi dan senang bisa mengikuti kegiatan tersebut. Dia sendiri, memang suka menggambar sejak kecil.
“Karena ingin mengasah bakat, saya juga ingin mencoba menggambar kaligrafi, ini yang kontemporer,” jelasnya.
Ketua panitia, Ahmad Arinsl Haq mengatakan jika ajang gores kaligrafi merupakan satu runtutan dari acara Mbabar Mushaf Menara.
Selain itu, kegiatan ini juga ditujukan untuk menumbuhkan minat anak dalam hal seni kaligrafi. Karena diakui atau tidak, seni menulis indah huruf Arab tersebut mulai tersisih dengan seni-seni kontemporer.
“Karenanya sasaran pesertanya adalah dibawah 14 tahun,” kata dia.
Untuk kategori yang dilombakan sendiri, lanjut dia, ada dua kategori. Yakni khat naskhi dan kategori kontemporer. Kaidah murKhat Naskhi, atau kategori murni kaligrafi ini melombakan surat Alfatihah.
Sementara kategori kontemporer bakal mengambil salah satu ayat dalam surat Al-‘Alaq.
‘Untuk penilaiannya, naskhi akan melihat penulisan yang sesuai kaidah, kebenaran tulisan, dan kerapian. Kalau kontemporer, sesuai tema ayat dan estetikanya,” tandasnya.
Reporter: Anggar Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha