Jumat, 29 Maret 2024

Baru Dua Pekan, Aturan Anak di Atas Lima Tahun Boleh ke Mal Dicabut

Murianews
Senin, 26 Oktober 2020 16:15:55
Ilustrasi Covid-19 pada anak-anak (Freepik)
MURIANEWS, Solo – Aturan tentang batasan umur anak boleh bepergian ke tempat publik termasuk mal di Kota Surakarta atau Solo kembali diperketat per Senin (26/10/2020). Pengetatan tersebut dilakukan untuk menghindarkan anak-anak dari virus corona atau Covid-19. Sebelumnya, Pemkot Solo melonggarkan aturan dengan membolehkan anak-anak usia lima tahun ke atas bepergian dan mengunjungi pasar tradisional. Juga toko modern, pusat perbelanjaan, tempat hiburan, tempat wisata, dan tempat bermain. Aturan itu yang berlaku mulai Selasa (13/10/2020) itu hanya bertahan dua pekan. Kini aturan itu dicabut dan diganti aturan baru yang akan berlaku mulai Senin (26/10/2020). Sesuai aturan yang berlaku mulai Senin (26/10/2020) itu, batasan umur anak boleh ke mal dan pusat keramaian Solo yakni 15 tahun ke atas. Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Ahyani, yang juga Ketua Pelaksana Satuan Petugas (Satgas) Penanganan Covid-19, mengatakan pengetatan aturan itu lantaran ada peningkatan kasus Covid-19 pada anak-anak.
 
View this post on Instagram
 

A post shared by MURIANEWS (@murianewscom) on

Kumulatif kasus pada Minggu (25/10/2020) mencapai 1.067 orang. Dari jumlah itu hampir 10 persennya atau sekitar 104 anak usia 18 tahun ke bawah. Beberapa dari mereka adalah bayi dan anak balita. “Kasus hampir 10 persen usia anak-anak, makanya kami perketat lagi,” katanya seperti dikutip Solopos.com. Ahyani mengatakan pengetatan aturan anak boleh ke mal dan tempat keramaian Solo itu akan tertuang dalam Peraturan Wali Kota (Perwali) dan Surat Edaran (SE) Wali Kota baru dengan mencabut aturan lama. Selain mengenai batasan usia anak boleh ke tempat publik, beleid tersebut juga akan mengatur soal simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) siswa SD dan SMP. Hal itu karena anak usia 15 tahun ke bawah bakal pergi ke sekolah saat PTM berlangsung. “Anak tak boleh ke tempat publik, kecuali ke sekolah-sekolah yang melakukan simulasi,” beber Ahyani. https://youtu.be/VyPQVW1EnM8 Penulis: Supriyadi Editor: Supriyadi Sumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar