Kamis, 28 Maret 2024

Pukul Ibu-Ibu saat Salat di Musala, Pria di Tegal Diamankan Polisi

Murianews
Selasa, 13 Oktober 2020 12:39:53
Pelaku penyerangan wanita yang sedang salat di musala, Kabupaten Tegal akhirnya ditangkap polisi. (Foto: Dok Polres Tegal)
MURIANEWS, Tegal – Polres Tegal menangkap terduga pelaku penyerangan seorang ibu-ibu bernama Ruminah (54) yang sedang salat di Musala Ashodiqiin, Desa Lebeteng, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal, Senin (5/10/2020) lalu. Pelaku yang diketahui bernama Mamat (41) itu ditangkap Jumat (9/10/2020). Ruminah dipukul dari arah belakang saat di tengah rakaat kedua salat sunah qobliyah sebelum menunaikan salat subuh. Dari pemukulan itu, ia pun harus mendapat delapan jahitan di kepala. Muazin yang ada di lokasi kejadian sempat berusaha mengejar pelaku tapi tak berhasil. Kasat Reskrim Polres Tegal AKP Heru Sanusi mengatakan, penangkapan pelaku berkat bantuan warga sekitar. Awalnya, warga yang mengetahui ciri-ciri penyerangan Ruminah itu menduga Mamat sebagai pelaku. Dari kecurigaan tersebut, Mamat akhirnya diajak makan oleh warga. Baca: Pelajar SMA di Klaten Gantung Diri di Belakang Rumah, Sang Ayah Histeris "Pelaku diajak makan warga sambil sharing-sharing sehingga dia merasa nyaman. Ternyata benar, pelaku yang menyerang korban. Akhirnya warga ini menyarankan agar diamankan ke polisi," katanya seperti dikutip Detik.com, Selasa (13/10/2020). Kepada polisi, Mamat mengakui perbuatannya. Namun menurut Mamat, pukulannya kepada korban bukan pukulan keras. "Memang dia itu mengaku memukul korban tapi pelan. Itu pengakuannya," kata Heru. Baca: Terkonfirmasi Positif dan Wajib Isolasi, Warga Guyangan Jepara Malah Ikut Piknik ke Bali Heru mengungkap, pelaku selama ini tinggal sendirian di rumah orang tuanya. Para tetangga juga menyebut Mamat kadang keluyuran dan tidak pulang ke rumah. Pria itu juga tidak memiliki pekerjaan sehingga kebutuhan makannya sering dibantu oleh para tetangganya. [caption id="attachment_197664" align="aligncenter" width="880"] Musala Ashodiqiin, lokasi Ruminah diserang saat salat, Senin --5/10/2020. (Foto: Imam Suripto/detikcom)[/caption] Ruminah yang ditemui awak media di rumahnya menceritakan kejadian bermula saat dia berada di Musala Ashodiqiin sekitar pukul 04.00 WIB, Senin (5/10/2020). Hanya ada dua orang di dalam musala saat itu, yakni Ruminah dan muazin. Saat itu, muazin tengah mengaji sambil menunggu waktu azan Subuh. "Baru dua (orang di musala), saya sama muazin. Dia lagi ngaji pas saya datang," terang Ruminah. Seperti biasa, sebelum salat wajib, Ruminah menunaikan salat sunah qobliyah dua rakaat. Saat memasuki rakaat kedua, tiba-tiba dirinya dipukul orang tidak dikenal dari belakang. Baca: Pemerintah Sarankan Tetap Gunakan Masker di Rumah, Terutama di Tiga Kondisi Ini "Habis sujud rakaat pertama, saya berdiri dan allahu akbar untuk rakaat kedua. Tiba-tiba ada yang memukul dari belakang di bagian kepala belakang," sambung Ruminah sambil memperagakan gerakan salatnya. Serangan dari belakang itu dia rasakan sangat keras. Kepalanya mengalami luka hingga berdarah. Selanjutnya Ruminah meminta tolong kepada muazin untuk mengejar pelaku, tapi tidak berhasil. Selanjutnya, Ruminah dibawa ke Puskesmas Tarub untuk diobati. Ruminah mendapat delapan jahitan di bagian kepala akibat serangan itu. "Tahu-tahu mata terasa gelap setelah dipukul. Saya minta tolong sama yang ngaji supaya mengejar pelaku, tapi sudah tidak ada. Terus akhirnya dibawa ke klinik. Kepala saya dijahit delapan kali," imbuhnya.   Penulis: Supriyadi Editor: Supriyadi Sumber: Detik.com

Baca Juga

Komentar