Jumat, 29 Maret 2024

Situs DPR RI Diretas, Sempat Muncul Dewan Penghianat Rakyat

Murianews
Kamis, 8 Oktober 2020 12:08:48
Ilustrasi DPR. ANTARA/Rivan Awal Lingga
MURIANEWS, Jakarta – Situs resmi Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR RI diduga diretas pihak yang tidak bertanggung jawab. Akibatnya, situs tersebut mengalami kelumpuhan sehingga tak bisa diakses seperti sedia kala. Tak hanya itu, tulisan Dewan Perwakilan Rakyat bahkan diubah menjadi Dewan Penghianat Rakyat Republik Indonesia. Hal itu bahkan diabadikan dalam video singkat dari akun TikTok @donie.chandra. "Anjir ini siapa yang ngubah, cuy," tulis akun @donie.chandra di dalam videonya, Kamis, 8 Oktober 2020 seperti dikutip Tempo.co. Baca: Gerbang Pemprov Jateng Roboh Diterjang Demonstran, Polisi dan Pers Kampus Terluka Saat situs coba dibuka, muncul tulisan An error occurred while processing your request. Artinya, terjadi error saat pemrosesan permintaan akses Anda. Ada pula kode 'Reference #102.73a20017.1602128336.26f168a'. Menanggapi hal itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Plate menyebut situs tersebut sedang dalam penanganan. "Sedang dalam penanganan dan Tim IT DPR RI sudah menurunkan situs yang dihack tersebut," tulisnya kepada CNN Indonesia, Kamis (8/10/2020). Lumpuhnya situs DPR ini lantas dibicarakan oleh para warganet. Warganet mengatakan peretas juga ikut bergabung dalam aksi penolakan UU Cipta Kerja Omibus Law. Hanya, kelumpuhan website tersebut sudah teratasi. Pada pukul 11.05 WIB situs sudah kembali bisa diakses. Baca: Ganjar Jenguk Demonstran di Mapolrestabes, Ada yang Ngaku Hanya Ikut-Ikutan Di sisi lain, hari ini (8/10/2020), Tren seputar penolakan Omnibus Law UU Ciptaker masih ramai dibicarakan lewat tagar #JokowiKabur, #MahasiswaTurunKejalan, hingga #CekPasalnya di Twitter. Penolakan pengesahan Omnibus Law menjadi undang-undang ini ramai dibicarakan menyusul adanya rencana gelombang aksi mahasiswa di sejumlah wilayah di Indonesia yang ikut melakukan penolakan aturan tersebut. Tren tersebut juga  mendominasi trending topic di Indonesia beberapa hari belakangan ini, terutama setelah Omnibus Law disahkan pada 5 Oktober lalu. Tagar #JokowiKabur didominasi oleh mereka yang mengkritisi sikap Jokowi dalam menghadapi situasi penolakan Omnibus Law UU Ciptaker. Baca: Demonstran Penolak Omnibus Law di Kudus Usung Keranda dan Nisan Bertulis RIP DPR Sementara itu dukungan terhadap aksi mahasiswa dikibarkan lewat tagar #MahasiswaTurunKejalan. Muncul juga tagar #CekPasalnya untuk mengantisipasi hoaks seputar UU Ciptaker dan beberapa akun membagikan meme yang menunjukkan sisi positif dari aturan ini. Ketiga tagar itu berada di pucuk trending topic di Indonesia. Tagar trending terbaru #JokowiKabur menempati posisi pertama dan telah dicuitkan lebih dari 10 ribu kali. Tagar ini menjadi trending pasca  Presiden Joko Widodo dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke daerah. Padahal, saat ini massa aksi menolak RUU Omnibus Law Cipta Kerja berencana menuju Istana Kepresidenan. Warganet pun mengkritik kunjungan Jokowi di saat adanya aksi protes Omnibus Law di Istana Kepresidenan lewat tagar #JokowiKabur.   Penulis: Supriyadi Editor: Supriyadi Sumber: Tempo.co, CNN Indonesia

Baca Juga

Komentar