Jumat, 29 Maret 2024

Tiga Lokasi di Pati Ini Ditengarai Jadi Pusat Pembantaian Simpatisan PKI

Cholis Anwar
Rabu, 30 September 2020 13:46:12
Seseorang menunjukkan lubang yang diduga sebagai tempat pembantaian korban 1965 di Hutan Regaloh, Tlogowungu, Pati. (MuriaNewsCom)
MURIANEWS, Pati - Peristiwa Gerakan 30 September atau yang lebih dikenal dengan G30S PKI, sampai saat ini masih terngiang dibenak masyarakat. Peristiwa berdarah yang menewaskan jutaan orang itu, rupanya juga terjadi di Bumi Mina Tani. Namun, tidak banyak masyarakat Pati yang mengetahui hal tersebut. Aplaagi, sudah banyak simpatisan PKI yang sudah meninggal. Kalaupun masih ada, mereka enggan untuk mengungkapkan kebenarannya. Dalam kesempatan ini, MURIANEWS melakukan penelusuran tempat yang diduga menjadi pembantaian para simpatisan PKI. Ada beberapa sumber yang sudah memberikan keterangan, hanya mereka enggan disebutkan namanya. Baca: Ingin Punya Pelat Nomor Cantik, Siapkan Uang Rp 5 Juta Hingga Rp 20 Juta Lokasi pembantaian yang cukup besar adalah di hutan yang berada di hutan Peka'inan (PKI) Desa Grogolan, Kecamatan Dukuhseti. Di hutan tersebut, setidaknya ada puluhan simpatisan maupun anggota PKI yang mati terkubur. Dari informasi yang diterima, ada 10 lubang yang digunakan untuk pembantaian. Hingga saat ini, masih ada tiga lubang yang mengangga. Sementara lubang yang lainnya, sudah tertimbun tanah. "Ada sepuluh lubang. Lubang satu, dua, dan tiga masih menganga karena lubang ini belum sempat digunakan untuk pembantaian. Simpatisan maupun anggota PKI dimasukkan ke dalam tujuh lubang yang lain. Dalam satu lubang, ada lima orang bahkan 15 orang. Jumlahnya ada 25 orang yang dibantai di sana," katanya. Baca: Besok, Warga Kudus Diinstruksikan Kibarkan Bendera Setengah Tiang Kemudian lokasi yang juga banyak adalah di Hutan Lamin Desa Regaloh, Kecamatan Tlogowungu. Di hutan tersebut, terdapat tiga lubang yang digunakan untuk pembantaian PKI. Dua lubang di antaranya dikatakan sudah digunakan untuk mengubur. Sementara satu yang lainnya, belum digunakan. "Lokasinya berdekatan dengan Jembatan Genderuwo. Tiga lubang saat ini sudah penuh dengan tanah. Tapi hawa mistisnya masih ada," imbuhnya. Di hutan Lamin itu, pembantaian sering dilakukan setelah maghrib. Banyak simpatisan PKI yang dibawa ke hutan kemudian ditembak. Suara tembakan juga diakui terdengar hingga perkampungan. Baca: Gelar Dangdutan, Wakil Ketua DPRD Kota Tegal Resmi Jadi Tersangka Kemudian lokasi selanjutnya ada di hutan Panggang yang merupakan perbatasan desa Brati dan Sumbersati, Kecamatan Kayen. Di lokasi tersebut, ada sebuah lubang yang dibuat, tetapi sebuah kolam dengan lebar 25 meter. Di lokasi itu pula, simpatisan maupun anggota PKI tangannya diikat di belakang punggung dan dijejerkan dekat kolam. Ketika sudah tiba waktunya, mereka diberondong dan kemudian jatuh ke kolam. "Semua orang yang hendak ditembak, matanya dalam ditutup kain. Itu hasil operasi dari mana-mana. Bisa saja orang dari daerah utara. Karena dulu itu, yang dibantai di wilayah utara itu rata-arat adalah simpatisan PKI dari selatan," ujarnya. Baca: Cerita Dua Monumen di Blora Jadi Saksi Gugurnya Polisi dalam Insiden PKI Dimungkinkan ada lokasi pembantaian lain di wilayah Pati ini. Sebab, dulunya memang penyerangan terhadap simpatisan maupun anghota PKI cukup besar. Sementara Kepala Desa Grogolan Sayogo menuturkan, memang ada lubang dihutan Peka'inan tersebut. Hanya, dirinya tidak begitu mengetahui peristiwa yang sebenarnya terjadi. "Itu hutan Peka'inan. Lubangnya sudah dihurugi (ditutup), sudah rata dengan tanah. Kalau korban, yang jelas orang yang di situ orang jauh semua," tuturnya.   Reporter: Cholis Anwar Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar