Kamis, 28 Maret 2024

Sepuluh Hari Penerapan Sanksi Denda di Pati, Satpol PP Hanya Kantongi Rp 500 Ribu

Cholis Anwar
Rabu, 23 September 2020 14:01:25
Petugas gabungan memberikan hukuman kepada pelanggar protokol kesehatan. (MURIANEWS/Cholis Anwar)
MURIANEWS, Pati – Penerapan sanksi denda kepada pelanggar protokol kesehatan di Pati sudah dilakukan selama sepuluh hari. Selama itu, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pati baru mengantongi Rp 500 ribu. Uang tersebut berasal dari lima pelanggar protokol kesehatan yang tidak menggunakan masker. Kepala Satpol PP Pati Hadi Santosa menjelaskan, sesuai dengan Peraturan Bupati (Perbup) Pati nomor 66 tahun 2020, masyarakat umum yang melanggar protokol kesehatan dikenai denda sebesar Rp 100 ribu. Kemudian untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) sebesar Rp 300 ribu dan pemilik pengusaha ataupun penyelenggara hiburan sebesar Rp 1 juta. ”Dari situ, sepuluh hari ini memang ada ratusan orang yang telah terjaring razia protokol kesehatan. Tapi hanya lima yang dikenai sanksi denda. Yang lain diberikan sanksi beragam,” katanya, Rabu (23/9/2020). [caption id="attachment_195959" align="aligncenter" width="880"] Petugas gabungan mendapati pengunjung tidak menerapkan protokol kesehatan. (MURIANEWS/Cholis Anwar)[/caption] Sekretaris Satpol PP Pati Imam Rifai menyebutkan, untuk penerapan sanksi sendiri sejauh ini lebih banyak pada sanksi kerja sosial maupun teguran tertulis. Sedangkan untuk sanksi denda kepada lima orang dilakukan karena yang bersangkutan memang bandel. "Dalam setiap kegiatan razia penegakan protokol kesehatan di tempat-tempat keramaian, rata-rata terjaring 30-40 orang," ungkapnya. Hingga saat ini, total pelanggat protokol kesehatan di Kabupaten Pati ada sebanyak 356 orang. Jumlah tersebut dinilai cukup sedikit, sehingga bisa dikatakan tren pelanggaran makin menurun. Imam menambahkan, ketika adanya razia protokol kesehatan ini, memang kesadaran masyarakat untuk menggunakan masker relatif meningkat apabila dibanding sebelumnya. Apalagi, razia ini juga melibatkan TNI dan Polri. Namun, pihaknya mengaku apabila terjadi pelonjakan kasus Covid-19 di bumi mina tani, maka pihaknya akan mengambil tindakan tegas. Bahkan razia akan semakin digalakkan demi keamanan bersama. "Jika tren kasus (Covid-19) masih mengalami peningkatan, tentu razia akan lebih kami intensifkan," tegasnya.   Reporter: Cholis Anwar Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar