Jumat, 29 Maret 2024

Corona di Kudus Jadi Sorotan, Operasi Protokol Kesehatan Diperluas

Anggara Jiwandhana
Kamis, 17 September 2020 12:54:46
Satpol PP Kudus tengah merazia sejumlah masyarakat Kudus pelanggar protokol kesehatan. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)
MURIANEWS, Kudus – Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus HM Hartopo menginstruksikan jajarannya untuk segera memperluas operasi penegakan protokol kesehatan di Kota Kretek. Hal tersebut menyusul masih rendahnya kesadaran masyarakat akan penerapan protokol kesehatan. Selain itu, Kudus juga menjadi perhatian dari Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Panjaitan terkait kenaikan kasus yang masih tinggi di bawah Kota Semarang. “Angka kematiannya harus ditekan, sementara angka kesembuhannya sudah jauh lebih baik,” ucap Hartopo, Kamis (17/9/2020). Operasi protokol kesehatan sendiri, lanjut dia, akan berlandaskan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 41 Tahun 2020 Tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan. Dalam operasi ini akan melibatkan TNI, Polri dan Satpol PP. Cakupan operasinya pun akan diperluas. Tidak hanya berpusat pada wilayah perkotaan saja. “Camat bersama Forkopimcam supaya aktif melakukan operasi protokol kesehatan di wilayah masing-masing,” terangnya. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kudus, kata Hartopo, juga sudah berusaha dan bekerja keras untuk menekan penularan di Kudus. Namun, dengan kesadaran dan pemahaman masyarakat yang belum maksimal, akan terasa sangat berat untuk menekannya lebih ketat lagi. “Oleh karena itu operasi harus kita adakan terus menerus,” tegasnya. Sementara Juru Bicara GTPP Kudus dr Andini Aridewi berharap masyarakat turut berperan serta dalam menekan angka corona. Yakni dengan tetap patuh protokol kesehatan. Mengingiat kurva penularan corona di Kota Kretek masih mengalami kenaikan. “Harus tetap menjalankan protokol kesehatan yang berlaku agar tidak kembali ke zona merah,” lanjut dia. Para pasien yang tengah menjalani isolasi mandiri juga diharapkan benar-benar melakukannya secara maksimal. Termasuk di antaranya para kontak erat. “Sehingga penyebarannya terhenti dan tidak terus menjalar,” kata dia. Kelompok-kelompok rentan seperti lansia dan balita juga diharapkan bisa mengurangi aktifitas di luar rumah. Sehingga resiko terpapar virus bisa ditekan dengan maksimal. “Tracing dan tracking secara masif masih akan kami lakukan,” jelas dia. Sebelumnya Menkomarves Luhut Binsar Panjaitan menyoroti kenaikan kasus Covid-19 di Kota Semarang dan Kudus. Pemerintah daerah diminta untuk melakukan pengetatan protokol kesehatan. “Sesuai arahan Presiden, saya minta dalam waktu dua pekan ini sudah hasilnya. Lakukan pengetatan, patroli rutin dan pembatasan kerumunan. Kalau perlu, kerumunan dibatasi maksimal lima orang,” katanya saat rakor bersama Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Selasa (15/9/2020). Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar