Jumat, 29 Maret 2024

Dua Pabrik Limbah Tahu di Kudus yang Didemo Warga Akhirnya Ditutup

Anggara Jiwandhana
Rabu, 16 September 2020 14:40:20
Musyawarah  antara warga, pemilik usaha, dan pemerintah daerah soal limbah pabrik tahu. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)
MURIANEWS, Kudus – Dua pabrik tahu yang didemo warga Desa Pasuruhan Kidul, Kecamatan Jati Kudus, akhirnya diputuskan untuk ditutup. Keputusan tersebut diambil dari hasil musyawarah  antara warga, pemilik usaha, dan pemerintah daerah, Rabu (16/9/2020) siang. Sekretaris Kecamatan Jati Djunaedi mengatakan, hasil rapat menghasilkan kesepakatan jika dua pabrik tersebut harus ditutup. Dengan alasan, adanya penolakan warga setempat. “Selain itu, dua pabrik juga tidak memiliki izin usaha,” katanya usai musyawarah di Balai Desa Pasuruhan Kidul. Izin usaha yang dimaksudkan, kata dia, adalah izin pengelolaan limbah, izin industri, hingga izin mendirikan bangunan.  Warga sendiri, sebenarnya telah memberikan toleransi pada pabrik tersebut. “Karena pabrik sudah berdiri delapan tahun lalu, masyarakat sudah sampai puncak jengahnya,” kata dia. Walau demikian, pihaknya belum bisa memastikan jika nanti dua pabrik tersebut telah mengurus izinnya, maka diperbolehkan kembali untuk beroperasi. Menurutnya, semua akan bergantung pada masyarakat setempat. “Jika memang masyarakat mengizinkan mungkin bisa,” ujarnya. Namun, apabila masyarakat tidak sepakat dan tidak setuju ada pabrik tahu di daerahnya, maka pengusaha diminta untuk merelokasi pabriknya. Baca: Limbah Berbau Busuk dan Cemari Sungai, Dua Pabrik Tahu di Kudus Didemo Warga  Mendengar hal tersebut, salah satu pemilik pabrik tahu Salim mengatakan pihaknya sudah menerima keputusan tersebut. Pihaknya pun akan mencoba mengurus semua perizinan. Harapannya, pabriknya bisa beroperasi kembali. “Jika izin bisa keluar apalagi yang dipermasalahkan, kami juga akan mengetes kandungan limbah kami,” tegasnya. Diberitakan sebelumnya, dua pabrik tahu di Desa Pasuruhan Kidul, Jati Kudus didemo masyarakat setempat, di Balai desa Pasuruhan Kidul Rabu (16/9/2020) siang. Mereka, mengeluhkan adanya bau limbah yang menyengat yang di buang di sungai sekitar sehingga mengganggu aktivitas masyarakat sehari-hari.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar