Jumat, 29 Maret 2024

Hindari Kebocoran PAD, Nasdem Jepara Desak Pemkab Gunakan Planning Budgeting Berbasis Online

Budi Santoso
Senin, 7 September 2020 17:08:50
Sejumlah warga melakukan aktivitas di Pasar Jepara 2 meski Corona mengancam. (MURIANEWS/Budi Erje)
MURIANEWS, Jepara - Potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jepara dinilai masih belum optimal. Pengelolaan yang masih menggunakan cara konfensional dinilai masih menimbulkan kebocoran. Sehingga perlu sebuah perubahan di dalam sistem pengelolaannya. Hal ini diungkapkan oleh salah satu anggota DPRD Jepara dari Fraksi Nasdem, Nur Hidayat. Menurutnya, jika dikelola dengan baik, potensi PAD Jepara, diperkirakan bisa menghasilkan pemasukan dana sampai dua kali lipat dari yang saat ini ada. Ia menjelaskan, berkaca dari Pusat, Pemkab Jepara sudah waktunya menerapkan mekanisme pengelolaan terkini untuk PAD ini. Mekanisme tersebut adalah planning budgeting dengan menggunakan sistem online. “Cara-cara konvensional di era sekarang sudah tidak zamannya lagi. Pengelolaan keuangan itu harus sudah dilakukan dengan cara-cara online. Ini akan menjadi lebih efektif dan efisien. Selain itu juga menghindari masalah-masalah korupsi,” ujar Nur Hidayat, Senin (7/9/2020). Nur Hidayat yang juga merupakan Ketua Komisi C menyatakan, usulan untuk menggunakan sistem pengelolaan berbasis online ini sudah disampaikannya ke pihak eksekutif dalam sebuah kesempatan. Namun hingga kini, belum ada respon dari Eksekutif Pemkab Jepara. Pihaknya mengaku masih akan terus menindaklanjuti usulan ini agar bisa mendapatkan respon. “Beberapa daerah bahkan sudah menerapkan sistem online ini dalam pengelolaan PAD-nya. Hasilnya, mereka bisa lebih optimal,” ungkapnya. Di Jepara, saat ini pihaknya melihat, antara realita dan potensi dalam hal PAD tidak seimbang. Artinya dari potensi yang ada, seharusnya Pemkab Jepara bisa mendapatkan lebih banyak hasil dari PAD yang dikelola. “Terakhir tahun 2020 ini PAD di Jepara adalah Rp 403 miliar. Padahal dari potensi yang ada, dimungkinkan ada kenaikan sampai 50 persen. Bahkan dari hasil kajian dan penelitian teman-teman di Unisnu Jepara, potensinya bisa naik sampai 100 persen. Itu bahkan hanya dari sektor restribusi pajak restauran  dan hotel saja. Belum sumber PAD yang lainnya,” tambah Nur Hidayat. Dalam hal ini, Nurhidayat menekankan pada pentingnya akutabilitas dan transparansi pengelolaannya. Selama ini di Jepara, misalnya saja ada banyak lahan parkir yang digunakan untuk menarik restribusi parkir. Namun dalam laporan penerimaannya, ternyata tidak sesuai dengan yang dibayangkan. Karena itu, pihaknya berharap, Pemkab Jepara bisa segera menerapkan sistem pengelolaan berbasis online. “Selagi masih dikelola dengan sistem konvensional, maka kebocoran itu tidak akan bisa ditekan atau bahkan dihilangkan. Kalau ingin bisa optimal, ya mari kita rubah dengan menggunakan sistem online, yang efektif efisien dan transparan,” tegasnya.   Reporter: Budi Erje Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar