Kamis, 28 Maret 2024

PMI Grobogan Ikut Salurkan Bantuan Air Bersih ke Desa Kekeringan

Dani Agus
Sabtu, 5 September 2020 16:13:30
Petugas dari PMI Grobogan menyalurkan bantuan air bersih ke desa-desa kekeringan. (MURIANEWS/Dani Agus)
MURIANEWS, Grobogan - Sudah banyaknya desa yang dilanda bencana kekeringan mulai mengundang kepedulian dari banyak pihak untuk menyumbang bantuan air bersih. Salah satunya dilakukan pihak PMI Grobogan yang sejak tiga hari terakhir mulai mendistribusikan bantuan air bersih ke sejumlah desa kekeringan. “Jumlah desa yang mengalami kekeringan saat ini sudah cukup banyak. Salah satu bentuk dukungan yang dilakukan PMI adalah ikut menyalurkan bantuan air bersih pada masyarakat,” kata Kasi Pelayanan PMI Grobogan Gesit Kristiyawan, Sabtu (5/9/2020). Gesit menyatakan, sejak tiga hari ini, pihaknya sudah menyalurkan air bersih sebanyak delapan tangki atau 40 ribu liter. Bantuan air bersih ini didistribusikan di Desa Tuko dan Pojok di Kecamatan Pulokulon, Desa Kalisari dan Banjardowo di Kecamatan Kradenan. Kemudian, Desa Jambangan, Kecamatan Geyer dan Desa Nampu, Kecamatan Karangrayung. Menurut Gesit, pihaknya lebih mudah dalam menyalurkan bantuan air bersih mulai tahun ini. Pasalnya, PMI Grobogan saat ini sudah punya mobil tangki yang berasal dari bantuan dana hibah tahun 2020. “Tahun-tahun sebelumnya, kita juga rutin menyalurkan bantuan air bersih. Tapi pelaksanaannya baru bisa dilakukan setelah mendapat pinjaman mobil tangki dari PMI Jateng. Untuk tahun ini, kita sudah punya armada sendiri. Dalam penyaluran bantuan ini kita tetap koordinasikan dengan BPBD Grobogan,” jelasnya. Ia menambahkan, PMI adalah lembaga sosial kemanusiaan yang netral dan mandiri. PMI didirikan dengan tujuan untuk membantu meringankan penderitaan sesama manusia akibat bencana. Baik bencana alam maupun bencana akibat ulah manusia, tanpa membedakan latar belakang korban yang ditolong. “Jadi, tugas PMI itu tidak hanya berkaitan dengan masalah donor darah saja. Tetapi, kita terlibat pula dalam berbagai kegiatan kemanusiaan untuk membantuk korban bencana. Termasuk bencana kekeringan seperti sekarang ini,” imbuhnya. Sementara itu, Kepala BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih mengungkapkan, pada pertengahan Agustus baru ada 36 desa yang dilanda kekeringan. Namun, hingga 31 Agustus 2020, sudah ada 62 desa yang mengalami kekeringan dan minta bantuan air bersih. Dijelaskan, 62 yang kekeringan itu berada di sembilan kecamatan. Yakni, Kecamatan Brati (3 desa), Tawangharjo (8 desa), Kedungjati (6 desa), Tanggungharjo (3 desa), Kradenan (7 desa), Toroh (10 desa), Karangrayung (9 desa), Pulokulon (13 desa) dan Purwodadi (2 desa dan 1 kelurahan). Endang menjelaskan, pihaknya sudah mulai menyalurkan bantuan air bersih sejak Senin (24/8/2020). Untuk kegiatan droping air bersih tahun ini, pihaknya memiliki anggaran sekitar Rp 233 juta. Dalam penyaluran bantuan air bersih itu pihaknya bekerjasama dengan PDAM Grobogan serta pihak lainnya. Reporter: Dani Agus Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar