Kamis, 28 Maret 2024

Intip Pembuatan Bubur Asyura Khas Buka Luwur Makam Sunan Kudus

Anggara Jiwandhana
Jumat, 28 Agustus 2020 13:53:20
Salah seorang panitia tengah membagikan bubur Asyura pada warga. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)
MURIANEWS, Kudus – Salah satu kuliner unik yang ditunggu-tunggu saat prosesi Buka Luwur Kanjeng Sunan Kudus adalah bubur Asyura. Bubur dengan rasa gurih tersebut, seolah menjadi primadona kedua setelah nasi uyah asem dan nasi jangkrik. Bahan-bahan untuk membuat bubur ini pun terbilang cukup banyak. Mulai dari bahan utamanya yakni beras, hingga kacang-kacangan seperti kacang tanah, kacang tolo, kacang kedelai, dan kacang hijau. Ada juga singkong, ketela rambat, hingga jagung dan pisang. Sementara bahan-bahan tambahannya ada daun pandan, serai, kayu manis dan garam. Tak lupa, ada bumbu gulai dan kelapa yang membuat bubur jadi gurih. Sang juru masak bubur Asyura Muflichah menerangkan, bahan-bahan tersebut kemudian dimasak secara berurutan. [caption id="attachment_194356" align="aligncenter" width="880"] Taburan bubur asyura mulai ditambahkan di atas bubur. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption] Untuk bahan-bahan pertama yang dimasak yakni kacang-kacangan, sinkong, ketela rambat, dan jagung. Semuanya direbus satu per satu. Sembari menunggu rebusan matang, santan kemudian dimasak hingga mendidih. “Setelahnya masukkan bahan-bahan lainnya satu per satu, dan diaduk sampai merata,” katanya, Jumat (28/8/2020). Proses pengadukannya sendiri, membutuhkan waktu kurang lebih selama tiga jam. Setelah dirasa telah matang, maka bubur akan diletakkan di dua wadah berbeda berbentuk pincuk dan samir. “Kemudian diberi sembilan macam taburan yang berbeda di atas buburnya,” ujarnya. Muflichah mengatakan, sembilan taburannya terdiri dari tahu, tempe, ikan teri, udang, telur, serundeng, jeruk bali, kecambah, dan irisan cabai. “Taburan tersebut sudah turun temurun dari zaman dahulu,  yang jelas menambah rasa dari bubur asyura,” jelas dia. Bubur Asyura dibagikan pada sejumlah masyarakat yang berada di lingkup Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus. Nidha, salah seorang warga yang menerima bubur asyura mengaku berterima kasih kepada panitia. Karena tahun ini bisa merasakan bubur Asyura. “Sebelumnya memang belum pernah, karena tertarik dan kebetulan juga berada di dekat kompleks Menara Kudus saya mencoba mencicipi bubur tersebut,” akunya. Ia mengakui rasanya sangat lezat karena terdiri dari berbagai macam bahan yang digunakan. “Tadi sepertinya banyak topping-nya, yang paling enak rasanya saat buburnya dimakan dengan taburan telur dan udang,” jelas dia.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar