Jumat, 29 Maret 2024

Sudah Ada 9.596 Orang Dites Swab di Kudus, 1.340 di Antaranya Positif Corona

Anggara Jiwandhana
Senin, 24 Agustus 2020 14:14:29
Joko Dwi Putranto, Kepala DKK Kudus. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)
MURIANEWS, Kudus – Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus  mencatat, sejak awal pandemi corona hingga 19 Agustus 2020, sudah ada sebanyak 9.596 orang yang menjalani swab test di Kota Kretek. Mereka tak hanya berasal dari Kudus saja, tapi juga dari daerah-daerah lain di sekitarnya. Hasilnya, 1.340 pasien dinyatakan positif Covid-19. Sementara sisanya, dinyatakan negatif. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus Joko Dwi Putranto menyatakan,  dari ribuan swab test itu, ada 4.063 tes dilakukan langsung oleh DKK Kudus. Dengan hasil sebanyak 147 yang dinyatakan positif. Sementara 3916 sisanya berstatus negatif Covid-19. “Sementara lainnya dilakukan oleh rumah sakit- rumah sakit rujukan di Kudus yang menangani pasien Covid-19. Baik dari dalam maupun luar daerah,” kata Joko, Senin (24/8/2020). Selain melakukan uji swab, pihak DKK juga melakukan rapid test pada 4.868 jiwa. Mereka merupakan kontak erat yang terdeteksi dari penelusuran pada pasien positif. Hasilnya, ada sebanyak 799 orang reaktif rapid test. Sementara jumlah yang nonreaktif adalah sebayak 4.069 jiwa. Sementara secara keseluruhan untuk rapid test yang juga dilakukan di beberapa rumah sakit, sudah ada sebanyak 15.655 orang yang telah dirapid di Kudus. Dengan hasil 1.611 reaktif dan 11.259 orang nonreaktif. “rumah sakit rujukan juga melakukan rapid test,” ujarnya. Joko menambahkan, dalam pelacakan kontak erat, pihaknya berpegang teguh pada peraturan dari Kementrian Kesehatan.  Sehingga semua prosedur yang diterapkan sudah sesuai standar. Hingga saat ini, masih ada sebanyak 377 kasus aktif di Kudus. Dari jumlah itu, 296 di antaranya menjalani isolasi mandiri. Sementara 81 sisanya dirawat di sejumlah rumah sakit rujukan penanganan Covid-19. Oleh karena itu, pihaknya berharap masyarakat bisa turut mengawasi pasien-pasien yang kini tengah menjalani isolasi mendiri. Karena pihaknya mengakui, akan kewalahan jika dilakukan DKK sendiri. “Kami minta bantuannya dalam hal ini,” jelas dia.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar