Jumat, 29 Maret 2024

Terminal Bakalan Krapyak Kudus Tak Kunjung Dibuka, Bus Peziarah Parkir di Lapangan Bola

Yuda Auliya Rahman
Jumat, 21 Agustus 2020 13:35:51
Pedagang menawarkan dagangannya pada rombongan ziarah Sunan Kudus. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)
MURIANEWS, Kudus - Belum dibukanya kembali Terminal Wisata Bakalan Krapyak Kudus, berdampak bagi berbagai sektor mulai dari perekonomian para pedagang, tukang ojek, becak hingga para bus yang bingung mencari tempat parkir saat mengantarkan peziarah ke Makam Sunan Kudus. Terminal ini sebelumnya ditutup seiring dengan penutupan tempat wisata di Kudus setelah Covid-19 menyebar di Kudus. Namun kini sejumlah tempat wisata sudah kembali beroperasi. Dari pantauan MURIANEWS di lapangan dari pukul 10.00 WIB hingga jam 11.00 WIB, Jumat (21/8/2020), ada tiga bus yang membawa rombongan peziarah asal luar kota yang memarkirkan busnya di lapangan sepak bola yang berada tepat di barat Terminal Wisata Bakalan Krapyak Kudus. Salah seorang sopir bus yang membawa rombongan peziarah asal Indramayu, Ilham mengatakan, ia terpaksa parkir di lokasi itu lantaran Terminal Wisata masih ditutup. Bahkan sebelumnya sempat kebingungan untuk mencari tempat parkir, beruntung ada warga yang mengarahkannya ke tempat tersebut. "Saya membawa rombongan dari Indramayu, ini rute yang terakhir. Padahal sebelumnya saya dari Sunan Muria terminal sudah dibuka, di sana juga sudah menginap, tapi kenapa saat sampai ke Sunan Kudus terminalnya belum dibuka padahal satu kabupaten," katanya. [caption id="attachment_193914" align="aligncenter" width="880"] Bus peziarah Sunan Kudus diparkirkan di lapangan sepak bola. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)[/caption] Ia mengaku beruntung karena saat itu kondisi cuaca cerah, sehingga lapangan masih bisa digunakan parkir bus. Namun jika hujan, maka kondisinya akan menyulitkan. "Harapan saya segera dibuka agar lebih bisa aman, karena peziarah banyak yang sudah mulai berdatangan. Yang penting kalau terminal buka kan bisa mengikuti SOP protokol kesehatanya, ada juga petugas yang menjaga," jelasnya. Salah seorang pedagang asongan aksesoris Yanto menambahkan, semenjak dini hari tadi sudah ada lebih dari sepuluh bus yang parkir di lapangan itu. "Padahal semua wisata sudah dibuka, Terminal Colo juga sudah dibuka kenapa Terminal Wisata Bakalan Krapyak belum dibuka. Pedagang resah pada kebingungan belum ada kepastian kapan bukanya, padahal kami juga siap mengikuti aturan protokol kesehatan semisal sudah dibuka," ungkapnya. Ia menyatakan, sudah tidak bekerja hampir enam bulan. Bahkan, ia rela menjual barang - barang berharganya demi memenuhi kehidupan keluarganya. Ia pun sangat berharap agar pemerintah bisa segera membuka Terminal Bakalan Krapyak agar perekonomian bisa aktif kembali dan peziarah lebih aman. Kepala Desa Bakalan Krapyak Susanto juga berharap agar terminal bisa segera dibuka kembali. Pasalnya, ia merasa di Terminal Wisata Bakalan Krapyak protokol kesehatan akan lebih terkontrol dan peziarah akan lebih merasa aman. "Sebenarnya kalau dalam aturan ya tidak boleh di lapangan sepak bola. Ya semoga cepat dibuka kembali karena di sana lebih aman dan pasti ada SOP protokol kesehatannya,  serta bisa mencegah persebaran virus Covid-19," tandasnya.   Reporter: Yuda Auliya Rahman Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar