Kamis, 28 Maret 2024

Pemkot Solo Akan Buka Sekolah Akhir November, Ganjar: Saya Dukung Tapi Simulasi Dulu

Ali Muntoha
Rabu, 19 Agustus 2020 13:40:38
Gubernur Ganjar Pranowo menerima kunjungan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo. (MURIANEWS/Istimewa)
MURIANEWS, Grobogan – Pemkot Solo berencana membuka sekolah untuk menggelar pembelajaran tatap muka. Rencananya, sekolah dari tingkat SD dan SMP di wilayah ini akan dibuka pada akhir November 2020 mendatang. Rencana menggelar sekolah tatap muka ini dilaporkan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Rabu (19/8/2020). Meski sekolah dibuka namun nantinya tak semua siswa masuk sekolah. Nantinya, jumlah siswa dan jam belajar di sekolah akan dibatasi. Ganjar Pranowo menyatakan mendukung rencana tersebut. Namun pihaknya meminta agar ada simulasi terlebih dahulu sebelum rencana itu dilakukan. "Pastikan orang tua juga tahu persis. Simulasi tidak hanya di sekolah, tapi mulai dari berangkat, proses belajar mengajar hingga pulang semuanya aman. Kalau tidak dapat memastikan itu, dan kalau ada yang keberatan, maka jangan dulu," kata Ganjar. Ganjar mewanti-wanti agar Solo tidak melakukan hal yang dilakukan Pemkab Brebes dalam rencana ini. Di mana sebelumnya, Brebes melakukan uji coba secara serentak, dan dinilai cukup membahayakan. "Saya telepon Bupati Brebes, dia bilang itu uji coba. Tapi karena serentak, saya minta langsung dievaluasi. Karena keserentakan ini, saya khawatir membahayakan. Maka saya harap Solo benar-benar siap untuk hal ini," ujarnya. Baca: Pemerintah Akan Buka Sekolah di Luar Zona Hijau, Jateng Siapkan Skenario Belajar Tatap Muka Sementara itu, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengatakan, akan menggelar simulasi terlebih dahulu. Simulasi ini akan dilakukan pada September dan Oktober 2020. Simulasi juga akan dilakukan dengan ketat,  agar bisa menggambarkan proses belajar mengajar tatap muka di kemudian hari. Mengingat sekolah yang diampu adalah SD dan SMP, maka Rudi mengatakan hal tersulit adalah mencegah anak-anak berkerumun. "Memang karena masih anak-anak, jadi pasti sulit dilarang. Kami akan jadikan itu sebagai bahan simulasi. Seperti arahan Pak Gubernur tadi, bahwa simulasi tidak hanya di sekolah, tapi mulai berangkat sampai pulang sekolah," terangnya. Ia memperkirakan, nantinya hanya 50 persen siswa yang masuk sekolah, sementara sisanya tetap belajar dari rumah. Oleh karennaya, pihaknya memberikan bantuan gadget bagi siswa dari keluarga miskin. “Target kami minimal akhir tahun program bantuan handphone ini sudah terealisasi. Kami juga sudah mempersiapkan radio anak dan TV pendidikan untuk mendukung rencana ini," pungkasnya.   Reporter: Ali Muntoha Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar