Jumat, 29 Maret 2024

Ganjar Izinkan Warga Gelar Malam Tirakatan Kemerdekaan dengan Protokol Kesehatan Ketat

Ali Muntoha
Jumat, 14 Agustus 2020 18:46:52
Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng Ganjar-Taj Yasin saat memimpin rapat penanganan COvid-19. (MURIANEWS/Istimewa)
MURIANEWS, Semarang – Pada malam menjelang Hari Kemerdekaan warga biasa menggelwr malam tirakatan dan doa bersama. Namun di masa pandemi ini banyak yang khawatir jika tradisi rutin itu tak bisa digelar. Menanggapi hal ini Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan jika warga masih bisa menggelar tirakatan dan doa bersama di malam Kemerdekaan. Namun menurut dia, ada syarat yang harus dipenuhi. Yakni tirakaratan dilakukan secara sederhana dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Menurut Ganjar, alasan mengizinkan malam tirakatan, karena itu merupakan tradisi yang telah dilakukan bangsa ini sejak lama dan harus dilestarikan. "Meski pandemi, tapi tidak apa-apa kalau masyarakat mau menggelar malam tirakatan. Yang penting jangan banyak-banyak orangnya dan harus mematuhi protokol kesehatan," kata Ganjar, Jumat (14/8/2020). Namun pihaknya meminta agar masyarakat tidak menggelar acara secara ramai pada saat malam tirakatan jelang peringatan hari kemerdekaan itu. Masyarakat diminta tidak berkeliling dan membuat kegiatan yang menimbulkan kerumunan. "Silakan tirakat di rumah masing-masing, atau di tempat ibadah masing-masing. Bisa di masjid, langgar, gereja, pura dan lainnya. Silahkan, enggak papa," terangnya. Ganjar juga mengajak seluruh masyarakat Jawa Tengah berdoa bersama saat pelaksanaan malam tirakatan tersebut agar pandemi Covid-19 segera selesai. Doa itu penting untuk mendukung ikhtiar lahir yang selama ini gencar dilakukan. "Yuk kita doa bersama, mendoakan bangsa ini agar ikhtiar lahir yang kita kerjakan itu mendapat energi dari ikhtiar bathin atau spiritual. Mudah-mudahan pandemi ini lekas berlalu," ucapnya. Masyarakat juga diimbau untuk tidak menggelar lomba-lomba. Apabila hendak mengadakan lomba, Ganjar mengusulkan agar lomba memeriahkan hari kemerdekaan dilakukan secara virtual. "Lomba-lomba enggak usahlah. Kalau mau lomba, yang virtual saja, agar tidak ada kerumunan dan tidak terlalu banyak bersentuhan. Kalau lomba seperti biasanya, itu resikonya tinggi. Daripada menyesal kemudian, lebih baik jangan," pungkasnya. Reporter: Ali Muntoha Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar