Jumat, 29 Maret 2024

Viral Video Relawan Menguburkan Jenazah Pasien Covid-19 Tanpa Cangkul di Kudus, Begini Penjelasan Camat

Anggara Jiwandhana
Jumat, 14 Agustus 2020 14:02:31
Tangkapan layar video relawan pemakaman jenazah Covid-19 hanya menggunakan tangan saat menguburkan pasien corona di Jekulo Kudus. (MURIANEWS/Istimewa)
MURIANEWS, Kudus – Sebuah video yang memperlihatkan tim relawan pemakaman jenazah Covid-19 di Kudus menguburkan jenazah menggunakan tangan kosong beredar di sejumlah platform media sosial. Dalam video tersebut, tampak dua relawan tengah menguruk liang pemakaman dengan menggunakan kedua tangannya. Di mana tanah, dirontokkan ke bawah, ke dalam liang pemakaman. Dalam video tersebut pula, tampak sejumlah keterangan yang menunjukkan lokasi di mana relawan pemakaman jenazah Covid-19 bertugas. Yakni di Desa Hadipolo Kecamatan Jekulo, Kudus. Untuk waktunya sendiri, dalam video tersebut menunjukkan Kamis 13 Agustus 2020 pukul 17.28 WIB. Menanggapi hal tersebut, Camat Jekulo Wisnubroto Purnawarman Jayawardana membenarkan peristiwa tersebut. Dia mengatakan, memang ada satu warganya yang meninggal dan dimakamkan Kamis (13/8/2020) kemarin dengan status positif corona. “Memang ada yang meninggal dan dimakamkan dengan protokol kesehatan,” ucap dia. Pihaknya bersama unsur pimpinan kecamatan pun turut hadir dalam prosesi pemakaman tersebut. Sehingga memang mengetahui kejadian itu. “Saya dan unsur pimpinan kecamatan hadir semua, jadi tahu apa yang terjadi,” katanya. Wisnu mengatakan, sebelum kejadian itu, pihak desa sebenarnya telah membuatkan lubang untuk pemakaman jenazah. Untuk kemudian prosesi pemakaman diambil alih oleh relawan. Namun dalam perjalanannya, cangkul yang semula ada di sekitar liang untuk menggali, ternyata sudah tidak ada. Padahal, sebelumnya sudah disediakan di sana. “Nah itu, ternyata sudah tidak ada, sudah dibawa pulang warga,” ujarnya. Pihaknya pun kurang mengetahui bagaimana hal tersebut bisa terjadi. Walau memang, dalam prosesnya, pihak keluarga sempat ngotot untuk meminta jenazah yang akan dimakamkan untuk disalatkan di rumah terlebih dahulu. Jenazah pun sebenarnya telah disalatkan sebanyak dua kali. Yakni saat ditangani petugas pemulasaran jenazah dan saat sebelum dimakamkan. Pelaksanaannya, dilakukan di depan pemakaman. “Namun kami berpikir positif saja, mungkin karena kesalahan komunikasi, kami harapkan memang seperti itu, tidak ada unsur iseng atau lainnya, karena setelahnya ada warga yang meminjami cangkul,” ujar Wisnu. Agar hal ini tidak terjadi lagi, pihaknya akan terus meningkatkan edukasi pada masyarakatnya. Supaya tetap mematuhi protokol-protokol kesehatan. Termasuk dalam hal pemakaman jenazah suspek maupun terkonfirmasi positif Covid-19. “Kami akan terus menyosialisasikan ini, supaya pasien yang sudah sembuh juga tidak dikucilkan di masyarakat,” pungkasnya.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar