Kamis, 28 Maret 2024

Pasien Isolasi Corona Dipastikan Tetap Bisa Nyoblos Saat Pilkada Serentak

Anggara Jiwandhana
Kamis, 13 Agustus 2020 09:17:32
Petugas medis keluar dari ruang isolasi RSUD Kudus, baru-baru ini. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)
MURIANEWS, Kudus – Penyelenggaraan pemilu serentak di tengah pandemi dinilai Ketua KPU Jawa Tengah Yulianto Sudrajat sebagai sebuah tantangan bagi semua pihak yang terlibat. Apalagi terkait pemenuhan hak suara bagi para pasien corona, baik yang tengah menjalani perawatan dan isolasi di rumah sakit, maupun yang tengah menjalani isolasi mandiri. Mereka dipastikan tetap bisa memberikan hak suaranya. Hal ini ditegaskan Yulianto saat menjadi pembicara di acara Ngopi Bareng AMSI Jateng via zoom Menjaga Kualitas Pilkada di Tengah Pandemi, Rabu (13/8/2020) malam. “Pasien-pasien yang tengah diisolasi, kami tetap akan memberikan hak suara mereka, dengan cara melayani langsung ke sana. Teknisnya akan disempurnakan kembali,” katanya. Selain itu, banyak aturan-aturan baru dan kebiasaan baru yang harus diterapkan mulai dari proses coklit, pemungutan suara hingga penghitungan suara juga menjadi tantangan tersendiri. “Pemilu di masa pandemi ini tentu sangat menuntut kesiapan dari segi aspek detailnya,” ucapnya. Aspek detail yang dimaksud adalah bagaimana dalam pelaksanaan awal hingga akhir pemilu tetap mengedepankan protokol kesehatan. Dalam hal ini, KPU Jawa Tengah sebenarnya sudah melakukannya sejak tahap sebelum dimulainya pendataan peserta pemilu. “Para petugas pendataan sebelumnya kami rapid, mereka juga diwajibkan membawa APD seperti masker, pelindung kepala, hingga sarung tangan latex,” kata dia. Baca: AMSI Siap Jaga Kualitas Pemilu Serentak di Tengah Pandemi dengan Cek Fakta Begitu pula saat pelaksanaan pemungutan suara nanti. Semua petugas TPS, lanjut dia tentu akan di-rapid test dan dibekali APD. Semua demi menjaga keamanan dan kesehatan semua pihak. “Sistem juga diubah, biasanya dalam TPS itu maksimal ada 800 pemilih, kini dibatasi hanya 500 pemilih saja, ini tentu akan menambah biaya untuk menambah TPS lagi,” lanjutnya. Di masing-masing TPS juga, kata dia, akan disediakan bilik khusus bagi mereka yang memiliki suhu di atas 37,3. Sehingga mereka yang masuk golongan tersebut tetap bisa menyuarakan haknya. Jawa Tengah sendiri, tambah dia, menjadi provinsi kedua terbanyak yang menyelenggarakan pemilu serentak . Di mana ada 21 kabupaten/kota yang akan menyelenggarakan pesta demokrasi tersebut. Sementara Ketua Bawaslu Jawa Tengah Fajar Saka mengatakan, memang banyak sekali hal yang remeh temeh tapi perlu ditemukan solusinya. Mulai dari proses pendataan hingga proses penghitungan suara. “Hal tersebut demi keamanan dan kesehatan semua pihak yang terlibat, semua harus dipikir dan disiapkan secara matang,” jelas dia.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar