Kamis, 28 Maret 2024

Proses Merintis Sempat Diragukan, Wisata Petik Kelengkeng Kini Ada di Sumberagung Grobogan

Dani Agus
Rabu, 12 Agustus 2020 17:00:34
Bupati Grobogan Sri Sumarni saat memetik kelengkeng di Desa Sumberagung, Kecamatan Ngaringan. (MURIANEWS/Dani Agus)
MURIANEWS, Grobogan - Sebuah upaya positif berhasil dilakukan Kades Sumberagung, Kecamatan Ngaringan Muhamad Puji Hendriyanto. Kades yang menjabat sejak 2019 tersebut mampu menyulap lahan kurang produktif miliknya menjadi sebuah agro wisata kebun kelengkeng. “Pembuatan kebun kelengkeng ini saya siapkan sejak tahun 2013 lalu. Jadi, ini sudah saya persiapkan jauh sebelum saya jadi kepala desa sini,” kata Hendri, Rabu (12/8/2020). Kebun kelengkeng itu luas arealnya sekitar lima hektare. Adapun jumlahnya tanaman kelengkeng sekitar 1.000 pohon. Saat ini, pohon kelengkeng jenis ittoh super itu sudah berbuah semuanya. “Sudah mulai berbuah semuanya. Namun banyaknya buah tiap pohon beda-beda. Ada yang sudah berbuah sampai 100 kilogram dan sebagian lainnya buahnya masih sedikit. Kelengkeng jenis ini rasanya manis, daging buahnya tebal dan bijinya kecil,” jelas pria berusia 35 tahun itu. Hendri menyatakan, pada saat awal membikin kebun kelengkeng banyak orang yang meragukan upayanya. Mereka menilai jika tanaman kelengkeng itu tidak akan bisa tumbuh dengan baik ketika ditanam pada lahan kurang produktif miliknya tersebut. Namun, hal itu tidak membuatnya patah semangat. Untuk pembuatan kebun kelengkeng itu, Hendri mengaku sudah menghabiskan dana puluhan juta rupiah. “Awalnya banyak yang ragu. Setelah terbukti berhasil, sekarang masyarakat sekitar mulai ikut menanam kelengkeng,” cetusnya. Saat ini, ada sekitar 20 hektare lahan kelengkeng milik masyarakat tetapi belum produksi. Perkiraan, dalam dua atau tiga tahun mendatang baru panen perdana. Hendri menyatakan, bagi pengunjung agro wisata kebun kelengkeng dikenakan tarif masuk Rp 30 ribu per orang. Dengan membayar sebesar ini, para pengunjung sudah bisa petik dan makan buah kelengkeng di tempat itu sepuasnya. “Dengan bayar tiket itu sudah bisa petik buah dan makan sepuasnya di situ tetapi tidak untuk dibawa pulang. Kalau mau bawa pulang buah kelengkeng harus bayar Rp 35 ribu per kilo,” cetusnya. Sementara itu, Bupati Grobogan Sri Sumarni memberikan apresiasi terhadap pembuatan agro wisata kebun kelengkeng di Desa Sumberagung tersebut. Sri bahkan sudah sempat meninjau lokasi dan melakukan petik buah kelengkeng langsung dari pohonnya usai menyerahkan bantuan sembako bagi warga Desa Sumberagung yang terdampak Covid-19, Selasa (11/8/2020) kemarin. ”Pembuatan kebun kelengkeng ini patut mendapat apresiasi. Saya mendukung upaya pembangunan wisata termasuk agro wisata di desa agar bisa meningkatkan perekonomian desa. Seperti pembuatan kebun kelengkeng dengan metik buah di tempat seperti sudah mampu mendatangkan wisatawan,” kata bupati.   Reporter: Dani Agus Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar