Jumat, 29 Maret 2024

Usai Dipinjam, Buku di Perpusda Kudus Wajib Masuk Boks Karantina

Yuda Auliya Rahman
Jumat, 7 Agustus 2020 13:20:51
Staf Perpusda Kudus menaruh buku di boks sentralisasi karantina buku. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)
MURIANEWS, Kudus - Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kudus kini mempunyai cara baru untuk mencegah penularan virus corona. Boks sentralisasi kini disediakan untuk mengkarantina buku setelah dipinjam. Kasubag Umum dan Kepegawaian pada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kudus Sugiyanto mengatakan, cara ini sebagai ikhtiar dalam membantu pemerintah memutus mata rantai penyebaran virus corona. "Jadi nanti buku setelah dipinjam lalu dikembalikan akan dimasukkan di boks sentralisasi itu selama 24 jam dengan suhu 40 derajat dan lampu akan otomatis mati setelah suhu mencapai 40 derajat. Setelah itu baru ditata kembali di tempat buku yang sudah tersedia," katanya, Jumat (7/8/2020). Idenya sendiri, lanjut Sugiyanto, merupakan referensi yang diadopsinya dari Perpusda Banyumas dan penemuan dosen di Surabaya. Ia menyatakan, boks sentralisasi ini masih sementara, karena masih menggunakan lampu bohlam biasa. Dan nantinya akan diganti dengan lampu ultra violet (UV) tipe C yang saat ini masih proses pengadaan dan proses koordinasi dengan ahli tenaga elektromedis yang biasa menggunakan lampu ultra violet. "Jadi kendalanya memang susah mencari lampu UV-C yang tidak dijual umum. Sebenarnya di online shop banyak, tapi takutnya kalau palsu. Jadi ini baru proses pengadaan kepada ahlinya, biar bisa dipastikan asli," ucapnya. Menurutnya jika sudah terpasang lampu UV-C nanti, pihaknya akan menutup kaca bening di boks sentralisasi tersebut. Karena akan berbahaya jika dilihat secara langsung oleh mata. Selain itu pintu akan dibuat otomatis, jadi saat pintu terbuka nantinya lampu UV-C akan mati secara otomatis. "Kalau pakai lampu UV-C tidak perlu lama menaruh buku di boks sentralisasi. Hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit," terangnya. Ia menyebut, pembuatan boks sentralisasi ini tidaklah mahal. Karena lemari dan juga pengatur suhunya menggunakan sarana perpustakaan yang sudah ada. "Kalau saat ini biayanya hanya sekitar Rp 200 ribu. Nanti kalau lampu UV sudah ada, membutuhkan dana sekitar Rp 800 ribu, jadi sekitar Rp 1 juta," paparnya. Untuk pengoperasiannya, boks sentralisasi buku ini akan terus berjalan meski nantinya masa pandemi Covid -19 sudah usai. "Pandemi ini bisa jadi pelajaran, akan kami operasikan terus boks sentralisasi ini untuk meengkarantina buku setelah dikembalikan oleh peminjam," tandasnya.   Reporter: Yuda Auliya Rahman Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar