Kamis, 28 Maret 2024

Inovatif, Desa Geyer Grobogan Sulap Lahan Tak Produktif Jadi Kebun Binatang Mini

Dani Agus
Rabu, 5 Agustus 2020 19:46:21
Inilah lokasi kebun binatang mini atau mini zoo di Desa/Kecamatan Geyer. (MURIANEWS/Dani Agus)
MURIANEWS, Grobogan - Sebuah tempat wisata baru berupa kebun binatang mini atau mini zoo kini hadir di Grobogan, tepatnya di Desa/Kecamatan Geyer. Tempat wisata ini bukan milik perorangan tetapi dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Geyer. Mini zoo ini berada di lahan milik Desa Geyer seluas sekitar 3.000 meter persegi yang letaknya di selatan balai desa. Lokasi wisata ini hanya berjarak sekitar 250 meter dari jalan raya Purwodadi-Solo. Tempat wisata ini dinamakan mini zoo karena disesuaikan dengan kondisinya. Yakni, lokasinya tidak begitu luas dan koleksi hewannya juga baru ada beberapa jenis namun tergolong istimewa. Seperti burung merak, kakatua, dan rusa yang termasuk satwa langka. Ada pula kandang yang diisi kelinci serta kolam yang berisi ikan koi dan gurami. “Ini masih kita persiapkan biar lebih bagus lagi lokasi wisatanya. Termasuk beberapa sarana dan prasarana pendukungnya juga perlu ditambah. Lahan yang dipakai ini termasuk kurang produktif dan kita manfaatkan untuk mini zoo,” kata Kades Geyer Sri Budiyati, Rabu (5/8/2020). [caption id="attachment_193046" align="aligncenter" width="880"] Warga melihat polah satwa di mini zoo di Desa Geyer, Grobogan. (MURIANEWS/Dani Agus)[/caption] Ia menceritakan, mini zoo itu mulai dirintis sekitar akhir tahun 2019 lalu, atau setelah Sri Budiati dilantik jadi kepala desa. Pembuatan destinasi wisata itu dilakukan setelah ada tawaran kerja sama dari masyarakat setempat yang punya izin resmi usaha penangkaran satwa langka seperti burung merak, kakatua dan rusa. “Dari sinilah akhirnya kita tindaklanjuti dengan membuat mini zoo ini. Untuk pengelolaannya diserahkan pada BUMDes Desa Geyer,” jelasnya. Pada tahap awal, ada sepuluh ekor rusa, terdiri empat jantan dan enam betina. Kemudian, burung merak ada lima ekor, terdiri satu jantan dan empat betina. Dalam beberapa bulan kemudian, ada beberapa indukan rusa yang melahirkan. Saat ini, koleksi rusa sudah bertambah menjadi 13 ekor. Kemudian, untuk burung meraknya juga sudah mulai ada yang bertelur. Total telurnya sudah ada 21 butir dan saat ini sedang coba ditetaskan. “Kondisi ini benar-benar di luar dugaan. Ternyata dalam beberapa bulan saja, hewan yang ada di sini sudah bisa beradaptasi dan malah berkembang biak,” cetusnya. Keberadaan mini zoo tersebut tidak hanya dijadikan wahana wisata saja. Namun juga bisa digunakan untuk ajang edukasi, terutama terkait dengan satwa langka yang dilindungi. Sri Budiati mengatakan, pengunjung tidak dipungut biaya tiket masuk alias gratis. Untuk pemasukkan BUMDes nantinya akan mengandalkan retribusi parkir, penjualan suvenir, dan wahana permainan anak-anak yang akan dikembangkan dalam waktu dekat. “Sudah jadi komitmen kalau pengunjung mini zoo ini akan kita gratiskan terus. Bahkan, di sini kita sediakan fasilitas WiFi gratis selama 24 jam,” sambungnya. Sementara itu anggota DPRD Grobogan Eko Budi Santosa yang juga suami dari Kades Geyer Sri Budiyati menambahkan, pembuatan tempat wisata itu memang tidak menitikberatkan pada sisi keuntungan saja. Tetapi di balik itu ada juga edukasi dan upaya pelestarian satwa langka serta meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. “Meski belum ramai tetapi warga sekitar mulai menangkap peluang dengan adanya mini zoo ini. Saat ini, sudah ada beberapa warga yang membuka usaha warung minuman dan jajanan. Kalau nantinya ramai maka perekonomian warga sekitar pasti ikut terangkat. Jadi pemberdayaan masyarakat inilah yang lebih diutamakan dari keberadaan mini zoo ini,” imbuhnya.   Reporter: Dani Agus Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar