Jumat, 29 Maret 2024

Peneliti Temukan Bukti Prawoto Pati Pernah Jadi Pusat Pemerintahan

Cholis Anwar
Selasa, 4 Agustus 2020 15:10:22
Sejumlah pemuda Irmas Wali Kauman Prawoto saat melakukan digitalisasi dokumen lawas di KUA Sukolilo II (MURIANEWS/Cholis Anwar)
MURIANEWS, Pati - Para peneliti muda yang tergabung dalam ikatan remaja masjid (Irmas) Wali Kauman Desa Prawoto, Kecamatan Sukolilo kembali menemukan bukti bahwa desa tersebut pernah menjadi pusat pemerintahan. Bukti itu berupa buku catatan nikah pada tahun 1936 yang masih bertuliskan arab pegon dari beberapa kabupaten di Jawa Tengah. Buku tersebut ditemukan di Kantor Urusan Agama (KUA) Sukolilo II. Baca: Swab Kedua Lima Camat di Pati Negatif Covid-19, DKK: Belum Sembuh, Tunggu Swab Ketiga Salah seorang peneliti sejarah Desa Prawoto Ali Romdhoni mengatakan, ditemukannya buku catatan nikah sebelum kemerdekaan itu menjadi salah satu bukti bahwa Prawoto tak hanya desa kecil di pinggiran Kabupaten Pati. Tetapi Prawoto merupakan desa yang memiliki nilai sejarah yang kuat bahkan pernah menjadi pusat peradaban. Baca: Puluhan PSK Terjaring Razia di Pati, Tarifnya Ada yang Rp 50 Ribu  "Keunikan sudah terlihat dari letaknya, meski di pinggiran, namun Prawoto memang memiliki kantor KUA sendiri. KUA tersebut bahkan lebih tua dari KUA yang sekarang ini ada," katanya, Selasa (4/8/2020). Tak hanya melayani warga Desa Prawoto dan sekitarnya, rupanya banyak berasal dari warga dengan lokasi yang cukup jauh. Baca: Belasan PSK di Kampung Baru Pati Terjaring Razia  Saat melakukan digitalisasi naskah lawas yang masih tersisa di sana, mereka menemukan adanya catatan nikah tertulis domisili yang menunjukkan beberapa tempat dari luar Prawoto, seperti dari Kabupaten Kudus dan Grobogan. Catatan pernikahan mereka terdapat di Prawoto. “Selain dari bukti catatan, kami juga menemukan adanya saksi yang berasal dari Kecamatan Undaan, Kudus hingga Kecamatan Purwodadi, Grobogan,” imbuhnya. Baca: Kunjungi Desa Ngagel Pati, Mahasiswi Afganistan Ini Takjub dengan Kelapa Kopyor Dia menegaskan, keberadaan arsip lawas ini sangat berharga karena turut meneguhkan Prawoto pernah menjadi pusat peradaban pada masa lampau. “Setidaknya ada tiga catatan penting yang bisa digarisbawahi tentang keberadaan arsip lawas ini. Yakni pembuktian kedudukan Prawoto sebagai pusat pemerintahan, bukti Prawoto pada masa lampau didominasi oleh kaum santri, serta keistimewaan penggunaan huruf arab pegon yang pernah menjadi huruf administrasi negara pada masanya,” jelas Romdhoni.   Reporter: Cholis Anwar Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar