Jumat, 29 Maret 2024

Ketua DPRD Kudus Sebut Sekolah Online Lebih Mahal dari Sekolah Swasta

Anggara Jiwandhana
Kamis, 30 Juli 2020 14:30:24
Ketua DPRD Kudus Masan (kanan) didampingi Plt Kepala Dinas Dikpor Kudus Harjuna Widada. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)
MURIANEWS, Kudus – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kudus Masan menilai, sekolah di era pandemi seperti ini biayanya jauh lebih mahal daripada bersekolah di swasta. Itu dikarenakan banyaknya pengeluaran siswa khususnya untuk membeli paket internet, guna bisa mengikuti sekolah secara daring ataupun online. “Biayanya lebih mahal dari swasta, dalam satu bulan ada yang harus beli lebih dari Rp 300 ribu,” katanya saat mengunjungi kantor Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kudus, Kamis (30/7/2020). Oleh karena itu menurutnya, fenomena seperti ini harus segera dicari pemecahan masalahnya. Jika tidak, akan sangat memberatkan orang tua ataupun wali murid. “Karena inilah kami mendorong dinas terkait merumuskan pemecahan masalahnya,” ujarnya. Pihaknya pun mengusulkan jika pemerintah memberikan subsidi ataupun menggratiskan WiFi bagi para siswa-siswi yang mengikuti sekolah online. “Kami ingin mencontoh Banyuwangi yang ada Kampung Smartnya, di mana tiap rumah sudah terkoneksi internet,”lanjut dia. Terkait hal ini, pihaknya akan memanggil Disdikpora, Dinas PMD, dan Dinas Kominfo untuk berembug soal ini. Pasalnya, di era sekarang, internet memang menjadi kebutuhan utama. “Tak hanya pendidikan, UMKM-UMKM juga bisa memasarkan dagangannya via internet,” jelas dia. Menanggapi hal tersebut, Plt Kepala Disdikpora Kudus Harjuna Widada mengatakan, pihaknya tengah merumuskan sejumlah progam. Baik melalui daring, luring, ataupun ’guling’. “Guling itu guru keliling, jadi gurunya yang keliling,” kata dia. Harjuna menambahkan, sebenarnya anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bisa diperuntukkan guna membeli kuota. Namun tidak bisa untuk semua siswa. “Jika semuanya, nanti kegiatan lainnya tidak bisa dijalankan,” lanjut dia. Pihaknya pun akan segera menyiapkan dan merumuskan pemecahan masalah terkait hal ini. Dengan harapan, kegiatan belajar siswa bisa lebih ringan. “Soal Kampung Smart ini, kami akan berkoordinasi dengan PMD dan Kominfo,” tandasnya.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar