Jumat, 29 Maret 2024

Jateng Genjot Tes Massal Covid-19 Jadi 4.991 Tes Per Hari, Semarang dan Solo Raya Jadi Prioritas

Ali Muntoha
Senin, 20 Juli 2020 16:35:44
Dua petugas tengah memperagakan pengekstraksian sampel di Lab Uji Covid milik RSUD Kudus saat peresmian lab beberapa waktu lalu. (MURIANEWS/Istimewa)
MURIANEWS, Semarang – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah menggenjot kapasitas tes massal Covid-19. Target yang awalnya hanya 2.000 tes per hari, kini ditingkatkan menjadi 4.991 tes. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, peningkatan kapasitas tes massal ini akan dimulai pada Rabu (22/7/2020) lusa. Daerah yang menjadi prioritas yakni Semarang Raya dan Solo Raya. ”Pusat memerintahkan tes massal diperbanyak, maka kami tingkatkan target sebanyak 4.991 tes per hari,” kata Ganjar usai memimpin rapat percepatan penanganan Covid-19 di kompleks kantor Gubernur Jateng, Senin (20/7/2020). Semarang Raya dan Solo Raya menjadi prioritas menurut Ganjar, lantaran adanya peningkatan kasus yang cukup tinggi di wilayah-wilayah itu. "Kenapa daerah itu yang jadi prioritas, karena masukan dari tim ahli kami terkait peningkatan kasus di daerah-daerah itu yang cukup tinggi. Selain itu, tentu potensi Pantura yang cukup bahaya juga menjadi perhatian," ujarnya. [caption id="attachment_192131" align="aligncenter" width="880"] Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng Ganjar-Taj Yasin saat memimpin rapat penanganan COvid-19. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption] Dalam rapat itu menurut Ganjar juga dibahas mengencai kapasitas laboratorium, serta pemenuhan kebutuhan lainnya untuk menunjang target tersebut. Ganjar memastikan jika kapasitas laboratorium semuanya masih bisa mencukupi untuk target itu. Bahkan Ganjar menyebut, kapasitas dari seluruh lab di Jateng bisa menangani 8.000 spesimen dalam sehari. "Saat ini kalau dihitung masih 51 persen dari kapasitas itu yang digunakan. Maka kalau targetnya menjadi 5.000, kita masih bisa. Bahkan kalau ditingkatkan lagi, kita bisa maksimal 8.000 spesimen," terangnya. Meski begitu, penyiapan sarana prasana juga tetap akan diperhitungkan. Kebutuhan reagen dan barang habis pakai akan tetap dijaga serta penambahan sumber daya manusianya. "Termasuk evaluasi SOP para tenaga medis kita yang menangani lab ini. Sebab, faktanya di tenaga laboratorium kita ada yang positif covid. Artinya, siapa saja bisa terkena penyakit ini meskipun sudah dijaga maksimal," terangnya. Ganjar pun memerintahkan seluruh bupati/wali kota untuk melakukan testing massal. Beberapa daerah seperti Banyumas dinilai sudah bagus dalam pelaksanaan program ini. "Jangan hanya rapid test, tapi PCR tes. Itu bisa dilakukan dengan cara mengejar siapa saja yang memiliki hubungan erat, dekat dan sosial dengan kasus positif. Kalau satu orang dimungkinkan berhubungan dengan 28 orang sesuai hitungan ahli begitu, maka ini bisa dikejar dan petanya ketahuan," tuturnya. Ganjar juga meminta program Jogo Tonggo tetap dioptimalkan. Program ini bisa membantu untuk mengurangi penyebaran covid-19 di daerah. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo menerangkan, selain laboratorium yang sudah ada, pihaknya juga sudah menyiapkan beberapa tempat untuk dijadikan laboratorium PCR. "Beberapa laboratorium baru sedang kami siapkan, seperti Balai POM dan Universitas Kristen Satya Wacana yang sudah siap untuk dioptimalkan. Ditambah beberapa rumah sakit yang sudah memiliki fasilitas PCR dan tinggal ditingkatkan kapasitasnya," pungkasnya.   Reporter: Ali Muntoha Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar