Kamis, 28 Maret 2024

Update Corona Kudus 11 Juli: Ada 354 Kasus, 132 Pasien Sembuh

Anggara Jiwandhana
Sabtu, 11 Juli 2020 12:09:56
Dua pasien corona di Kudus sujud syukur atas kesembuhannya di area RSUD Kudus. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)
MURIANEWS, Kudus –Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kudus mencatat, kasus terkonfirmasi corona di Kabupaten Kudus hingga Sabtu (9/7/2020) mencapai 354 kasus. Dari jumlah tersebut, 262 kasus berasal dari dalam wilayah dan 92 kasus sisanya merupakan kasus luar wilayah. Dari jumlah itu, sebanyak 132 pasien baik dari dalam maupun luar Kudus sudah dinyatakan sembuh. Yakni terdiri dari 99 pasien sembuh dari dalam wilayah Kudus, dan 33 pasien dari luar wilayah. Juru Bicara GTPP Covid-19 Kudus dokter Andini Aridewi merincikan, dari 262 kasus dalam wilayah, ada 45 pasien masih dirawat di rumah sakit, kemudian 89 pasien menjalani isolasi mandiri, dan 99 pasien dinyatakan sembuh. “Sementara untuk kasus meninggal berjumlah24 kasus, dan ada satu kasus dirujuk,” kata Andini Sabtu (11/7/2020). Kemudian untuk rincian kasus dari luar wilayah, Andini merincikan dari 92 kasus, ada 11 kasus dirawat, 38 kasus isolasi mandiri, 33 kasus sembuh, sembilan kasus meninggal dan satu kasus dirujuk. “Tracing kontak untuk pasien luar wilayah dilakukan oleh Dinas Kesehatan setempat,” lanjut dia. Andini menyebut, seorang pasien yang memiliki gejala corona dan sudah mendapat perawatan memang harus dilakukan uji swab.  Penegakan diagnosisnya akan dilakukan sebanyak dua kali. “Jadi untuk menentukan apakah pasien tersebut positif atau tidak, harus melakukan uji swab sebanyak dua kali,” lanjut dia. Apabila uji pertama hasilnya positif, maka akan dilanjutkan pada uji kedua. Namun, walau dalam uji kedua hasilnya negatif, pasien tetap akan menjalani uji swab lanjutan dengan status positif corona. Ini dilakukan guna memastikan kesembuhan dari pasien tersebut. “Jika satu diantara dua uji ada yang positif, maka akan dikonfirmasi positif,” lanjut Andini. Sementara untuk orang yang memiliki kontak erat, ataupun yang masuk daftar tracing, mereka akan menjalani rapid test terlebih dahulu. Jika hasilnya reaktif, maka akan menjalani swab test untuk penegakan diagnosis. “Jika nonreaktif, tak dilakukan uji swab,” jelas dia. Pola persebaran corona di Kudus sendiri pun sudah ada perubahan. Jika sebelumnya penularan terjadi karena banyaknya warga yang memiliki mobilitas ke luar kota, kini sudah berubah menjadi transmisi lokal. Karena itulah, lanjut dia, banyak pasien yang dinyatakan terpapar corona walaupun tidak memiliki riwayat kontak maupun bepergian ke daerah terjangkit. “Kurva juga naik karena tracing yang ketat pada kontak erat,” pungkasnya.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar