Jumat, 29 Maret 2024

Disiplin Patuhi Protokol Kesehatan Harus Jadi Kebiasaan Baru

Ali Muntoha
Jumat, 10 Juli 2020 09:16:12
Anggota PMI Boyolali memasangkan masker kepada salah satu pengendara yang tak menggunakan masker. (MURIANEWS/Instagram PMI Boyolali)
MURIANEWS, Kudus – Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengingatkan agar disiplin menjalankan protokol kesehatan di masa demi menjadi kebiasan baru dalam bersosialiasi. Ini juga berlaku bagi daerah yang sudah masuk kategori hijau, karena potensi penyebaran Covid-19 masih tinggi. "Tidak peduli sekarang kita tinggal di zona hijau, kuning atau bahkan zona hitam. Kita harus menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin. Jadikan cuci tangan, menggunakan masker dan menjaga jarak kebiasaan baru di masa pandemi ini," kata Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya yang diterima MURIANEWS. Penegasan Rerie, sapaan akrab Lestari, untuk menjadikan cuci tangan, bermasker dan menjaga jarak sebagai kebiasaan baru dalam bermasyarakat, bercermin dari sejumlah negara yang dihantam gelombang kedua penyebaran Covid-19. Legislator Partai NasDem itu memberi contoh Korea Selatan, Tiongkok dan Australia, yang semula dinilai sudah bisa mengendalikan penyebaran Covid-19. Namun, tambahnya, karena pemerintah di sejumlah negara tersebut mulai mengendurkan kebijakan pembatasan sosial yang berdampak pada longgarnya kepatuhan warga menjalankan protokol kesehatan, ancaman puncak penyebaran Covid-19 gelombang kedua pun di depan mata. "Bahkan, di Australia sampai menerapkan kebijakan isolasi di Melbourne, kota terbesar kedua di Australia, untuk meredam potensi penularan yang meluas," ujarnya. Padahal, dengan kebijakan isolasi tersebut, jelas akan berdampak pada sektor ekonomi Australia. Bagi Indonesia yang saat ini membutuhkan keseimbangan antara penanganan kesehatan dan ekonomi di masa pandemi, menurut Rerie, disiplin menjalankan protokol kesehatan harus lebih tinggi daripada masyarakat di negara yang perekonomiannya jauh lebih baik. Ia juga mengaku prihatin dengan masih tingginya pertambahan kasus baru corona. Apalagi berdasarkan laporan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 ada dua kemungkinan penyebab pertambahan tinggi jumlah pasien positif Covid-19. Yakni jumlah tes yang semakin banyak dilakukan dan ketidakdisiplinan masyarakat dalam menjaga jarak. Kedua penyebab tingginya sebaran Covid-19 saat ini, menurut Rerie, menunjukkan kondisi yang sangat mengkhawatirkan. Apalagi ketidakpatuhan menjalankan protokol kesehatan, bisa berpotensi menjadikan penyebaran corona tak terkendali. “Karena bila terjadi ledakan jumlah pasien positif Covid-19, dampaknya pun akan menjalar ke sektor ekonomi masyarakat,” tandasnya.   Reporter: Ali Muntoha Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar