Jumat, 29 Maret 2024

Empat Bulan Pekerja Seni Pati Tak Pentas, Perabot Rumah Tangga Amblas

Cholis Anwar
Kamis, 9 Juli 2020 11:45:34
Para pekerja seni saat hendak masuk ke Setda Kabupaten Pati (MURIANEWS/Cholis Anwar)
  MURIANEWS, Pati – Empat bulan tak bisa pentas membuat para pekerja seni harus menjual harta bendanya untuk menyambung hidup. Bahkan mereka juga terpaksa menjual prabot rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan. Upaya tersebut terpaksa dilakukan setelah pentas atau manggung yang menjadi satu-satunya pemasukan ekonomi untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dilarang oleh pemerintah. Padahal, di bulan ini adalah saat mereka mulai panen. Banyak warga yang mempunyai hajat, termasuk pihak desa dengan agenda sedekah bumi. Praktis, ini adalah momen di mana mereka bisa manggung sebanyak mungkin. Baca: Ratusan Pekerja Seni Pati Gelar Aksi Doa Bersama di Alun-Alun Salah satu semiman komedi Suryanto Genjik mengatakan, saat ini para seniman berada dalam keterpurukan. Sebab, sudah empat bulan tidak bekerja dan juga tidak ada pekerjaan lain. "Padahal Mall buka, pasar buka, tapi kenapa kita tidak diberikan izin pentas. Kami ini tulang punggung keluarga, untuk makan saja susah. Lalu bagaimana nasib anak-anak kami," katanya sambil terbata-bata, Kamis (9/7/2020). Dia juga mengaku, setiap kali ada undangan untuk manggung, selama itu pula selalu dibatalkan. Alasannya adalah karena masih masa pandemi. Semua kegiatan yang mengumpulkan banyak orang, tidak diperbolehkan. Baca: Polisi Hadang Rombongan Pekerja Seni yang Hendak Doa Bersama di Alun-Alun Pati "Tolong, beri kami kelonggaran untuk pentas. Kami siap menggunakan dan mematuhi protokol kesehatan," pintanya. Untuk kebutuhan sehari-hari, dia mengaku sudah menguras habis tabungan yang disimpan. Bahkan sedikit apapun yang didapat, seperti masih kurang untuk mencukupi kebutuhan keluarga. "Jujur saja, saya juga penuh dengan hutang. Hutang sana, hutang sini sudah saya lakukan. Sedangkan perabotan yang saya punya sudah habis terjual, mas,," terangnya.   Reporter: Cholis Anwar Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar