Kamis, 28 Maret 2024

Status Tanah Terdampak Normalisasi Kali Gelis Segera Diidentifikasi, Disiapkan Ganti Rugi

Anggara Jiwandhana
Kamis, 9 Juli 2020 11:00:22
Aliran Kali Gelis yang ada di Jembatan SMK Taman Siswa Desa Singocandi, Kudus. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)
MURIANEWS, Kudus – Balai Besar Pemali Juana (BBWS) sesegera mungkin akan mengidentifikasi tanah-tanah desa yang akan terdampak normalisasi Kali Gelis. Ganti rugi pun siap dilakukan jika tanah yang terdampak merupakan tanah desa ataupun tanah perseorangan. PPK Sungai dan Pantai 1 pada BBWS Pemali Juana Dani Prasetyo mengatakan, pihak BBWS akan melibatkan Pemkab Kudus dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) dalam identifikasi status tanah tersebut. Sehingga bisa meminimalisir kesalahan komunikasi yang bisa saja terjadi. “Tentunya kami akan melibatkan pihak desa juga,” katanya, Kamis (9/7/2020). Pengerjaan normalisasi dijadwalkan berlangsung pada Agustus 2020 mendatang. Waktu pengerjaannya diperkirakan 14 bulan, dengan pagu anggaran sebesar Rp 95 miliar. “Saat ini memang masih lelang, Agustus target rampung, kontrak, dan jalan proyeknya,” ujarnya. Untuk rute pengerjaan, akan dimulai dari Jembatan Ploso menuju muara Sungai Wulan. Kemudian dari jembatan SMK Taman Siswa menuju jembatan Desa Panjang.  “Dengan total panjang pengerjaan 8,5 kilometer,” terang dia. Selain membantu dalam hal identifikasi tanah, Pemkab Kudus juga diharapkan mampu menyediakan lokasi pembuangan tanah yang dimungkinkan menapai 300 ribu kubik. Dani menyebut, selain digunakan untuk mencegah banjir, normalisasi Kali Gelis juga difungsikan untuk mempercantik kondisi sungai. “Karena sekarang normalisasi juga berkaitan dengan penataan tata ruang kota,” tandasnya. Sementara Kepala Desa Pasuruhan Lor Noor Badri mengatakan, pihaknya mendukung normalisasi tersebut.  Pihaknya juga sempat mengusulkan adanya pengkajian tanah sebelum proyek dilaksanakan. Selain meminimalisir terjadinya konflik dengan warga pemilik tanah, Badi mengatakan di daerahnya ada lokasi pembangunan yang merupakan tanah banda (aset) desa. “Jadi memang lebih baik diidentifikasi dulu,” kata dia. Oleh karenanya, pihaknya siap memfasilitasi sekaligus sosialisasikan rencana normalisasi ini kepada masyarakat dan BPD. Normalisasi, tersebut, lanjut dia, akan memiliki dampak yang baik bagi desanya. “Terutama untuk menanggulangi banjir,” tandasnya.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar