Jumat, 29 Maret 2024

2.500 Warga Kudus Sudah Masuk Daftar Tracing Corona

Anggara Jiwandhana
Selasa, 7 Juli 2020 14:04:35
Warga Kudus tengah dirapid test di salah satu pasar tradisional beberapa waktu lalu. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)
MURIANEWS, Kudus – Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus hingga saat ini sudah melakukan tracing pada 2.500 mayarakat Kota Kretek. Sebagian besar dari mereka merupakan kontak erat pasien positif dan masyarakat yang menjalani rapid test secara acak di titik keramaian. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kudus dokter Andini Aridewi mengatakan, idealnya Kabupaten Kudus harus menguji setidaknya sekitar 4.000 lebih sampel. Jumlah tersebut, kata dia, sesuai dengan standar dari Kementerian Kesehatan dan WHO terkait uji massal. Baik dengan cara rapid test maupun swab test. “Karena Kudus masyarakatnya sekitar 800 ribu, setidaknya harus ada 4.000 yang dites massal, atau sekitar 0,5 persen dari populasi,” ucap Andini, Selasa (7/7/2020) siang. Sampai saat ini pihak Gugus Tugas, masih melakukan tracing pada kontak pasien penderita. Sehingga jumlah tersebut masih akan bertambah. Mereka yang di-tracing, akan dilakukan rapid test terlebih dahulu. Jika memang hasilnya reaktif, maka akan dikembangkan dengan uji swab. “Itu standar dari Kementerian Kesehatan,” katanya. Sementara utuk ketersediaan stok rapid test, Andini mengatakan DKK kini masih memiliki sebanyak 2.500 stik. Namun, jumlah tersebut sudah terserap sebagian ke puskesmas-puskesmas di sembilan kecamatan. “Jika memang masih kurang kami akan lakukan pembelian kembali,” jelas dia. Sampai saat ini, kasus terkonfirmasi positif corona di Kabupaten Kudus mencapai 304 kasus. Dengan rincian 220 kasus dalam wilayah dan 84 kasus dari luar wilayah. Dari 220 kasus dalam wilayah, 44 pasien dirawat di rumah sakit, 77 kasus  menjalani isolasi mandiri, dan 79 kasus dinyatakan sembuh. Sementara angka kematian akibat Covid-19 berjumlah 20 kasus. Kemudian untuk 84 kasus luar wilayah terdiri dari 55 kasus dirawat, tujuh kasus isolasi mandiri, 18 kasus sembuh, dan empat kasus meninggal.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar