Kamis, 28 Maret 2024

Blora Upayakan Beli Sendiri Mobil Tes PCR Corona

Dani Agus
Senin, 6 Juli 2020 19:51:21
Bupati Blora Djoko Nugroho memimpin rapat penanganan Covid-19. (MURIANEWS/Dani Agus)
MURIANEWS, Blora - Rencana pembelian mobil tes PCR muncul dalam rapat evaluasi penanganan Covid-19 Kabupaten Blora, Senin (6/7/2020). Saran tersebut disampaikan Plt Kepala Dinas Kesehatan Blora Lilik Hernanto dalam rapat evaluasi yang dipimpin Bupati Djoko Nugroho tersebut. Lilik menyatakan, hingga hari ini pihaknya masih memiliki 700 alat rapid test. Pihaknya juga mendorong agar ada penambahan swab test. Sejauh ini, pihaknya sudah melaksanakan 511 swab test yang hasilnya sebanyak 429 negatif, 51 positif, dan 31 masih proses menunggu hasil. Sedangkan kasus positif Covid-19 hingga kini ada 59. “Kalau bisa alat swabnya juga ditambah. Jika dibanding rapid test, kami menyarankan untuk membeli mobil test PCR untuk pemeriksaan swab agar kedepan Blora bisa lebih cepat lagi dalam mendeteksi Covid-19,” katanya. Sementara itu, Bupati Djoko Nugroho menyambut baik saran tersebut. Ia meminta agar pembelian mobil test PCR ini bisa diupayakan dalam perubahan anggaran APBD 2020. Djoko meminta agar seluruh OPD yang terkait pencegahan dan penanggulangan Covid-19 untuk terus memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat. Pasalnya, hingga kini dampak pandemi semakin beragam. “Kita semuanya harus tetap semangat. Semua anggaran yang sudah disusun agar bisa segera dilaksanakan sehingga masyarakat bisa menikmati manfaatnya. Apalagi di era new normal yang secara pelan-pelan mulai kita buka di Blora,” tegasnya. Djoko menambahkan, saat ini Blora termasuk 10 daerah dengan potensi penularan terendah di Jawa Tengah. Sehingga penerapan new normal atau adaptasi kebiasaan baru mulai dibuka pelan-pelan. “Meskipun mulai new normal, kegiatan pencegahan harus terus dilakukan seperti penyemprotan desinfektan di tempat publik harus tetap dilaksanakan,” terangnya. Meskipun new normal, persebaran dan penanganan virus corona tetap diantisipasi, dicegah, dan diobati. Namun demikian roda ekonomi harus tetap jalan sesuai protokol kesehatan. “Program Jogo Tonggo tetap dilakukan. Bantuan yang ada untuk Jogo Tonggo segera diberikan. Jangan terlalu lama di sini, segera disalurkan ke desa-desa. Jogo tonggo untuk seterusnya segera bentuk tim, pelatih dan segera dibagikan, itu cara merespon,” jelasnya. Ia juga meminta agar puskesmas dan posyandu tetap jalan, serta pelayanan lain tetap dibuka, namun tetap menaati protokol kesehatan.   Reporter: Dani Agus Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar