Cegah Klaster Baru, Ketua PDIP Jepara Usulkan Pembangunan RS Darurat Covid-19 di Kota Ukir
Budi Santoso
Senin, 6 Juli 2020 11:50:16
MURIANEWS, Jepara - Ketua DPC PDI Perjuangan Jepara Andang Wahyu Trianto mengaku prihatin dengan perkembangan penyebaran Covid-19 di Jepara. Ia pun mengusulkan untuk membangun Rumah Sakit (RS) darurat atau tempat karantina terpadu.
Upaya tersebut dilakukan untuk mencegah penularan baru di tengah keluarga pasien positif. Jika tetap dibiarkan satu rumah, ia khawatir keluarga pasien terjangkit dan berkembang membentuk klaster baru di desa tempat mereka tinggal.
”Saya kira ini bisa menjadi awal dari upaya menghentikan penularan virus ini. Dengan rumah sakit darurat atau karantina terpusat juga akan memudahkan tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan,” kata Andang juga anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, Senin (6/7/2020).
Baca: Tambah Tujuh Kasus Baru, Jumlah Positif Covid di Jepara Sudah 472 Orang
Apalagi, ia melihat telah terjadi keterlambatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Jepara dalam mengkonsolidasikan seluruh sumber daya yang ada di daerah.
Akibatnya jumlah warga Jepara yang positif terpapar meningkat hingga saat ini mencapai 472 orang.
”Saya prihatin melihat penanganan Covid-19 di Jepara. Daerah lain sudah menunjukkan angka yang semakin menurun atau paling tidak telah semakin landai. Tapi, di Jepara justru terus naik secara signifikan. Saya kira ini perlu mendapatkan perhatian,” ujarnya.
Baca: Pasien Positif Covid Jepara Bertambah 17 Orang, Empat di Antaranya Anak-Anak
Andang juga menilai, penanganan terhadap pasien positif Covid dalam kondisi Orang Tanpa Gejala (OTG) yang selama ini dilakukan perlu segera diubah. Dari 472 pasien positif Covid di Jepara, sebanyak 311 orang pasien dirawat mandiri di rumah masing-masing.
Menurutnya, langkah tersebut menjadi titik lemah penanganan Covid di Jepara. Dari banyak kasus karantina mandiri, banyak yang tidak berjalan sesuai dengan protokol kesehatan.
”Pengawasan terhadap proses karantina mandiri ini jelas-jelas sangat lemah atau bahkan dibeberapa kasus tidak ada. Sehingga proses ini justru menimbulkan penularan baru di tengah-tengah keluarga yang kemudian berkembang membentuk klaster baru,” tegasnya.
Baca: Hanya Butuh Enam Pekan, 393 Orang di Jepara Tertular Corona
Ia menambahkan, ketersediaan Test Cepat Molekuler (TCM) atau Polymerase Chain Reaction (PCR) juga harus dipastikan. Dengan begitu GTPP bisa segera menentukan dengan cepat seseorang telah terpapar Covid-19 atau tidak.
”Ketersediaan alat ini untuk mengimbangi kegiatan tracing dan tracking yang dilakukan di lapangan,” tambahnya.
Reporter: Budi Erje
Editor: Supriyadi