Kamis, 28 Maret 2024

Satu Rumah dan Dua Tugu PSHT di Sragen Diduga Dirusak Sekelompok Pendekar, Polisi dan TNI Langsung ke Lokasi

Murianews
Senin, 6 Juli 2020 11:28:14
Kapolsek Gesi Iptu Teguh Purwoko bersama personel TNI mengecek kerusakan tugu PSHT di Dukuh Pinggir, Tanggan, Gesi, Sragen, yang diduga dirusak sekelompok pendekar saat konvoi, Minggu (5/7/2020). (Istimewa/Polsek Gesi)
MURIANEWS, Sragen — Satu rumah dan tugu warga Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) diduga dirusak sekelompok pendekar saat konvoi, Minggu (5/7/2020). Satu rumah dan satu tugu diketahui berada di Dukuh Pinggir, Desa Tanggan, Kecamatan Gesi, Sragen. Kemudian satu tugu lainnya terletak di Dukuh Wahyu, Desa Blangu, Gesi, Sragen. Dikutip dari Solopos.com, mendapat kabar tersebut Kapolsek Gesi Iptu Teguh Purwoko bersama anggota Polsek Gesi dan aparat TNI langsung turun ke lapangan. Baca: 2 Perguruan Silat di Boyolali Bentrok, 2 Korban Terkapar Mereka langsung mengecek kondisi dua tugu PSHT dan satu rumah warga yang biasa digunakan untuk latihan PSHT yang dirusak massa tersebut. ”Informasi awal, peristiwa dugaan perusakan itu berasal dari adanya konvoi dengan menggunakan atribut pencaksilat tertentu. Konvoi itu menggunakan kendaraan roda dua yang diikuti sekitar 500-an orang. Massa bergerak dari selatan atau arah Tangkil ke Sapen kemudian menuju ke arah Desa Tanggan,” ujar Teguh. Saat melintas di Dukuh Pinggir, massa diduga merusak tugu PSHT dan sebuah rumah milik warga PSHT. Setelah itu massa bergerak ke barat menuju Sukodono. Baca: Masih Koma, Kasat Reskrim Korban Bentrok Pesilat di Wonogiri Dirujuk ke Singapura ”Saat melintas di Dukuh Wahyu, Desa Blangu, massa juga diduga merusak tugu PSHT. Selanjutnya personel Polres Sragen dapat menghalau massa pendekar itu keluar dari wilayah Gesi dan masih dalam penyelidikan,” imbuhnya. Sementara itu, Kepala Desa Tanggan, Mulyanto, mengaku tugu itu dibangunnya dengan dana senilai Rp 16 juta setelah dilantik menjadi Kepala Desa Tanggan beberapa bulan lalu. Mulyanto kecewa betul dengan kejadian itu. ”Saya kurang tahu persis kejadiannya. Saya mendapat informasi ada konvoi berseragam pendekar. Tiba-tiba merusak tugu dan rumah salah satu pengurus PSHT Sub Tanggan. Tugu itu terletak di Dukuh Punggir RT 018, Tanggan. Tugu itu dibangun belum genap setahun,” ujarnya. Baca: Pendekar PSHT dan Kera Sakti di Sragen Nyaris Bentrok, Begini Reaksi Polisi Mulyanto menyampaikan peristiwa itu sudah dilaporkan ke aparat kepolisian karena situasinya di luar batas kemampuan desa. Dia mendengar sudah ada dua perguruan penca ksilat yang sudah siap-siap. Terpisah, Kepala Desa Tangkil, Sragen Kota, Suyono, membenarkan sempat ada massa pendekar yang berjaga-jaga di wilayah Tangkil lantaran ada informasi perusakan tugu PSHT di Tanggan. Namun, massa pendekar itu sudah bubar pada pukul 14.00 WIB. Penulis: Supriyadi Editor: Supriyadi Sumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar