Jumat, 29 Maret 2024

Ponpes di Kajen Pati Mulai Terima Kedatangan Santri

Cholis Anwar
Kamis, 18 Juni 2020 18:24:41
Santri nampak di cek suhu tubuh menggunakan thermo gun sebelum masuk pesantren (MURIANEWS/Cholis Anwar)
MURIANEWS, Pati - Meskipun Bupati Pati sudah mengeluarkan surat resmi terkait penundaan pembukaan pondok pesantren (ponpes), tetapi di Desa Kajen, Kecamatan Margoyoso beberapa pesantren sudah mulai menerima kedatangan santri. Salah satunya Pesantren Mathali'ul Huda (PMH) Al Kautsar. Ponpes ini bahkan diketahui sudah mulai menerima santri sejak beberapa hari lalu. Meskipun demikian, pihak pengasuh secara secara ketat menerapkan protokol pengaktifan kembali pesantren yang dikeluarkan Forum Komunikasi Pengasuh Pondok Pesantren se-Kajen dan Sekitarnya (FKPPK). Pimpinan PMH Al Kautsar KH Muhammad Niam Sutaman mengatakan, untuk sementara pihaknya hanya memperbolehkan santri asal Pati yang kembali ke pondok. Adapun santri dari luar daerah masih menunggu jadwal berikutnya. "Hanya santri dari Pati saja yang boleh ke pondok. Jumlahnya tidak sampai 100 orang," ujarnya, Kamis (18/6/2020). Begitu santri tiba, PMH Al Kautsar melakukan pengecekan kesehatan. Kemudian barang bawaan disterilisasi dengan penyemprotan disinfektan. Sebelum kembali ke pesantren yang berada di Jalan Polgarut Selatan Kajen, Margoyoso, Pati itu, santri diminta melakukan isolasi mandiri selama tujuh hari. Ketentuan lain yang diterapkan, yakni saat perjalanan menuju pesantren wajib diantar orang tua dan menggunakan kendaraan pribadi. Selama perjalanan tidak diperkenankan singgah ke tempat lain. Kiai Niam menjelaskan, penerimaan kembali santri di pondok untuk mengikuti belajar mengajar secara tatap muka didasarkan atas sejumlah alasan mendasar. Di antaranya kekhawatiran wali santri atas terhadap pengaruh buruk anaknya ketika berlama-lama di rumah. Termasuk kekhawatiran mandeknya keilmuan santri. "Santri kami ada 1.500 orang. Tapi yang tinggal di pesantren hanya 900 orang," imbuhnya. Sementara Ketua FKPPK KH M Mujiburrohman Ma'mun menyatakan, pengaktifan kembali pesantren bergantung pada masing-masing pengasuh dan pimpinan pesantren. Pihaknya menekankan protokol yang telah disepakati bersama dalam rapat pleno FKPPK wajib dipatuhi. Selain menyiapkan protokol, pihaknya juga telah membentuk Gugus Tugas Covid-19 dan membuka posko 24 jam. Satuan Gugus Tugas FKPPK melibatkan unsur pemerintah desa, tenaga kesehatan, ahli gizi, Barisan Ansor Serbaguna (Banser), dan relawan NU-UNICEF.   Reporter: Cholis Anwar Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar