Kamis, 28 Maret 2024

Kasus Corona di Blora Jadi 43 Orang, BPBD: Bukan Berarti Kondisi Semakin Buruk

Dani Agus
Kamis, 18 Juni 2020 17:15:44
Pasi Intel Kodim 0721/Blora Lettu Inf Lukman Hakim menyampaikan keterangan saat jumpa pers, Kamis (18/6/2020). (MURIANEWS/Dani Agus)
MURIANEWS, Blora - Jumlah kasus positif virus corona di Blora bertambah menjadi 43 orang. Hal ini menyusul adanya penambahan dua orang lagi yang terkonfirmasi positif Covid-19, Kamis (18/6/2020). “Rinciannya, enam sembuh, 33 dirawat, dan empat meninggal. Sedangkan rapid test reaktif masih ada 56 orang yang diawasi, begitu juga dengan PDP masih ada lima orang, ODP 26 orang, dan OTG 80 orang,” kata Pasi Intel Kodim 0721/Blora Lettu Inf Lukman Hakim saat jumpa pers, Kamis (18/6/2020). Ikut hadir dalam kesempatan itu, Kepala BPBD Blora Hadi Praseno dan Direktur RSUD dr R Soetijono Blora Nugroho Adiwarso. Dengan data tersebut, pihaknya meminta kepada seluruh masyarakat Blora yang sedang memasuki masa new normal tetap terus melaksanakan protokol kesehatan. Terlebih, beberapa pusat ekonomi mulai dibuka seperti, Pasar Hewan Ponan, PKL, dan pertokoan lainnya. “Pandemi Covid-19 sampai hari ini belum reda ditandai dengan adanya penambahan pasien dalam beberapa hari ini. Kita semua berharap semuanya bisa segera berakhir sehingga bisa beraktifitas seperti biasanya. Ayo semuanya ikuti imbauan pemerintah untuk jaga kesehatan dan hindari tempat-tempat yang berpotensi menjadi tempat penularan Covid-19,” paparnya. Sementara itu, Kepala BPBD Blora Hadi Praseno menambahkan, adanya penambahan kasus Covid-19 ini belum tentu dapat diartikan bahwa keadaan semakin buruk dan perjuangan melawan pandemi bukan berarti gagal. Sebab, kenaikan kasus ini dipengaruhi oleh banyak faktor. “Peningkatan ini karena adanya faktor adanya penambahan pemeriksaan. Penambahan kasus positif bertambah tinggi karena jumlah pemeriksaan juga bertambah tinggi,” jelas Hadi. Menurutnya, hasil jumlah pemeriksaan terhadap orang yang diperiksa memengaruhi angka kasus rata-rata penambahan positif setiap harinya. Dengan kata lain, apabila angka nilai positif menunjukkan hasil yang sama berarti tidak ada perbedaan meski jumlah yang diperiksa bertambah. “Maka dari itu mohon masyarakat untuk tidak kemudian mengartikan bahwa penambahan angka kasus positif tersebut bukan berarti kondisi semakin buruk, dan perjuangan kita selama ini bukan berarti sia-sia. Penyakit ini dinamis, sehingga perubahan angka kasus kerap terjadi. Misal dari OPD menjadi PDP, kemudian positif hingga negatif setelah melalui proses isolasi dan dua kali negatif swab PCR,” terangnya. Dengan kondisi ini, Hadi berharap infrastruktur dan kapasitas tenaga medis, serta komponen terkait penanganan Covid-19 harus segera ditingkatkan. Terlebih ketika jumlah pemeriksaan sampel semakin meningkat dalam rangka tracking yang lebih agresif dalam menemukan kasus baru. “Yang lebih penting, masyarakat harus bisa meningkatkan upaya pencegahan dengan selalu menerapkan protokol kesehatan secara patuh dan disiplin. Dengan bersama-sama dan bergotong royong secara kolektif, kami yakin pandemi ini bisa segera selesai,” pungkasnya.   Reporter: Dani Agus Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar