Jumat, 29 Maret 2024

SD di Semarang Ini Pilih Tiadakan Pesta Kelulusan demi Sumbang Penanganan Corona

Ali Muntoha
Kamis, 18 Juni 2020 14:02:37
Gubernur Ganjar Pranowo menerima donasi dari siswa SD Pangudi Luhur Semarang. (MURIANEWS/Istimewa)
MURIANEWS, Semarang – Sebanyak 150 siswa SD Pangudi Luhur Kota Semarang yang tahun ini lulus, merelakan untuk meniadakan pesta kelulusan. Mereka memilij menggantinya dengan donasi untuk penanganan Covid-19 di Jateng. Donasi yang dikumpulkan berupa sembako, dan Kamis (18/6/2020) diserahkan langsung kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Kepala SD Pangudi Luhur Agustinus Marjito, mengatakan pilihan untuk memberikan donasi tersebut ada setelah melihat kondisi saat ini serta keinginan dari para siswa dan orang tua siswa. "Jadi dana yang sudah terkumpul kami donasikan ke Pemprov Jateng untuk penanganan Covid-19. Berupa bahan makanan pokok seperti beras, minyak, gula, dan sebagainya," ujarnya. Ia menyebut, donasi tersebut merupakan cara SD Pangudi Luhur Bernadus untuk mengembangkan sikap peduli anak-anak kepada masyarakat yang membutuhkan. Di antara perwakilan siswa kelas VI yang hadir dalam acara penyerahan donasi tersebut adalah Nathan, Caca, Andrea, dan Charles. Mereka juga mendapat kesempatan untuk berdialog langsung dengan Gubernur. Di antara mereka saat ditanya mengenai cara agar tidak terkena Covid-19 juga terlihat sudah memahami bagaimana pentingnya menjaga jarak, makan makanan sehat, pakai, masker, dan cuci tangan pakai sabun. Ganjar Pranowo tak sungkan memberikan pujian pada para siswa ini. Menurut Ganjar, donasi ini merupakan suara anak-anak yang memberikan semangat. "Mudah-mudahan ini menjadi bagian dari semangat anak-anak yang hebat untuk kita saling mendukung, saling menguatkan. Agar hubungan di antara kita dengan saudara-saudara kita yang lain jauh lebih dekat," katanya. Ganjar juga berpesan kepada pihak sekolah untuk tetap bersabar dan tidak tergesa-gesa membuka sekolah dulu. Ia menyarankan agar dilakukan penataan dan menyiapkan segala kebutuhan yang diperlukan sesuai protokol kesehatan. "Memang anak-anak ada yang bilang sudah bosan di rumah. Maka saat ini dukungan guru dan orang tua sangat penting agar anak-anak tidak bosan. Guru juga sebisa mungkin secara random berkomunikasi dengan siswa, ditelpon satu-satu. Ini tugas guru dan orang tua untuk memberikan pemahaman kepada anak," pungkasnya.   Reporter: Ali Muntoha Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar