Kamis, 28 Maret 2024

Belasan Pasien Corona di Blora Dijemput Paksa Pihak Keluarga, Ganjar: Jangan Ditiru

Ali Muntoha
Rabu, 17 Juni 2020 13:59:28
Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah. (MURIANEWS/Istimewa)
MURIANEWS, Semarang – Aksi warga yang menjemput paksa keluarga mereka yang tengah menjalani isolasi karena positif corona di Blora, Selasa (16/6/2020) kemarin, mendapat perhatian dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Orang nomor satu di Jateng itu menyatakan menyesalkan aksi tersebut. "Jangan ditiru, sebaiknya kalau memang positif ya dirawat. Kalau seperti kemarin, menggunakan upaya paksa, kami khawatir yang lain ketularan. Memang masyarakat kita butuh edukasi terus menerus, karena kejadian ini kan bukan yang pertama kali, di beberapa daerah lain juga ada itu," katanya, Rabu (17/6/2020). Bahkan Ganjar mengaku langsung menelepon Bupati Blora terkait masalah tersebut. Ia menginginkan bupati mengawasi karena belasan pasien corona itu wajib isolasi mandiri secara ketat. "Kemarin saya kontak pak bupati dan wakil bupati. Saya minta keterangan dan ada informasi bahwa keluarga pasien tidak sabar karena lama tidak sembuh. Karena mungkin menganggap mereka orang tanpa gejala (OTG), maka memaksa dibawa pulang,” ujarnya. Ganjar menyebut karena sudah ada kesepakatan untuk isolasi mandiri, maka protokol kesehatan harus dilakukan secara ketat. Pengawasan juga harus dilakukan agar pasien positif itu tidak menulari warga lainnya. "Apakah mau jarak jauh, atau pengawasan dititipkan pada front liner kesehatan terdekat, puskesmas misalnya untuk terus menyampaikan perkembangan," ujarnya. Baca: Belasan Pasien Covid-19 di Blora Dijemput Paksa Pihak Keluarga dari Tempat Isolasi Pengawasan itu menurut Ganjar sangat penting, agar masyarakat tidak menganggap kasus ini remeh. Sebab sejatinya, mesti OTG, mereka itu sedang sakit, sehingga harus diberikan treatment yang sesuai protokol kesehatan. "Ini sakit lho ya, sebab ada yang punya persepsi ini tidak apa-apa, kemudian cuek saja. Kita memang perlu edukasi agar literasi masyarakat semakin tumbuh," terangnya. Sebelumnya diberitakan, sejumlah warga di Blora menggeruduk Klinik Bhakti Padma Blora untuk menjemput paksa keluarganya yang dirawat di sana. Ada 16 pasien yang dijemput, mereka berasal dari klaster Temboro Setelah melalui negosiasi panjang, akhirnya pihak klinik memperbolehkan 16 pasien tersebut dibawa pulang pihak keluarga. Meskipun, mereka diminta untuk melakukan isolasi diri di rumah dengan protokol kesehatan ketat. Reporter: Ali Muntoha Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar